TRIBUNTRAVEL.COM - Tahun 2020 menjadi tahun yang diharapkan bisa mendongkrak pariwisata di Jepang.
Jepang seharusnya menjadi tuan rumah Piala Dunia Rugby dan kemudian Olimpiade dan Paralimpiade pada musim panas ini.
Namun, akibat pandemi virus corona yang ada di banyak negara membuat agenda besar tersebut ditunda sampai tahun depan.
Jepang sudah melarang wisatawan dari 100 negara, kecuali ada keadaan luar biasa.
Jepang melaporkan ada 16.628 kasus Covid-19 dengan 851 kematian.
Meski belum ada pelonggaran pembatasan, pemerintah Jepang mulai merencanakan pembukaan tempat wisata.
• Terapkan Sosial Distancing, Kafe di Kebun Binatang Jepang Ini Gunakan Boneka Buat Temani Tamu
Pemerintah akan melakukan langkah-langkah dukungan untuk menopang permintaan dalam industri perjalanan dan restoran yang sangat terpukul oleh pandemi corona virus, mulai akhir Juli.
Dalam program "Go to Campaign," pemerintah akan menyusun serangkaian langkah-langkah dukungan, termasuk penerbitan kupon.
Pemerintah Jepang menyiapkan dana besar untuk membiayai kampanye tersebut.
Dengan permintaan perjalanan diharapkan pulih setelah pembatasan gerakan sepenuhnya dicabut sekitar 1 Agustus, pemerintah berharap untuk mulai mengeluarkan kupon dan membuat persiapan lain mulai akhir Juli.
Menyusul tawaran wisata dari pulau Sisilia Italia, Jepang mempertimbangkan rencana yang akan menawarkan penerbangan bersubsidi kepada wisatawan domestik.
Ini adalah bagian dari program untuk membantu meningkatkan industri pariwisata yang hancur di negara itu.
Biasanya, Jepang akan ramai pada musim ini dengan musim bunga sakura, tetapi bulan lalu terlihat 99,9 persen pengunjung mengalami penurunan tahun-ke-tahun, lapor Forbes.
Hanya 2900 pelancong asing melakukan perjalanan ke Jepang pada bulan April, menurut Japan Today.
Masih dalam pertimbangan