Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebelumnya tengah menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang mengacu pada standar kesehatan, kebersihan, dan keselamatan.
Untuk itu, Kemenparekraf akan menerapkan program Cleanliness, Health, and Safety (CHS) di setiap destinasi maupun lokasi lain terkait pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Gerakan CHS ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan terhadap destinasi dan industri pariwisata Indonesia usai Covid-19,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Adapun, sebagai destinasi utama pariwisata Indonesia, Bali ditetapkan menjadi pilot project dalam penerapan program CHS untuk nantinya diimplementasikan ke daerah lainnya di Indonesia.
Adnyani mengatakan, hal itu tak terelakkan karena pandemi Covid-19 telah membuat perilaku manusia yang baru (new normal).
• Bali Bakal Dibuka Kembali Oktober 2020? Ini Penjelasan Kadis Pariwisata
• Datang ke Bali Lewat Bandara Ngurah Rai Kini Wajib Jalani Tes Swab
• Bosan di Rumah? 8 Tempat Wisata di Bali Ini Tawarkan Tur Virtual
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Pikat Wisman Australia Liburan ke Bali setelah Corona