Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Nekat Tak Pakai Masker saat Naik Pesawat Qatar Airways, Siap-siap Kena Denda Ratusan Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Awak kabin Qatar Airways kenakan APD saat mengudara, Rabu (20/5/2020).

TRIBUNTRAVEL.COM - Maskapai Qatar Airways menerapkan aturan baru untuk para awak kabin dan penumpangnya.

Saat pandemi ini berakhir, Qatar Airways mengganti seragamnya dengan pakaian pelindung diri seperti hazmat.

Padahal, sebelumnya maskapai ini hanya mengharuskan kru untuk memakai masker dan sarung tangan selama di pesawat.

Kemudian, mereka pun menerapkan aturan baru yang mengharuskan awak kabin menggunakan pakaian pelindung diri.

Dilansir oleh TribunTravel dari Traveller.com.au, hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Qatar Airways, Akbar al-Baker.

Akbar al-Baker mengatakan panduan baru ini dibuat untuk memastikan kesehatan dan keamanan baik dari penumpang maupun awak kabin Qatar Airways.

Qatar Airways Berikan 100 Ribu Tiket Gratis untuk Tenaga Medis Covid-19

Qatar Airways pun akan menyiapkan sanksi untuk penumpang yang melanggar aturan ini.

Untuk penumpang yang tidak memakai masker akan dikenakan denda sebesar 53 ribu dolar Amerika atau setara dengan Rp 814 juta atau hukuman penjara maksimal tiga tahun.

Sebelumnya, Qatar Airways berencana untuk kembali beroperasi akhir Juni 2020.

Tak hanya itu, maskapai tersebut juga akan meningkatkan setengah dari jaringan penerbangannya.

Hal tersebut dikarenakan pemerintah seluruh dunia mulai mengurangi pembatasan penerbangan selama berbulan-bulan saat lockdown.

Qatar Airways nantinya akan memiliki setidaknya 80 rute penerbangan di akhir Juni.

Menurut siaran pers yang dikirimkan di laman tersebut, saat ini Qatar Airways telah mengoperasikan penerbangan lebih dari 30 rute tujuan di seluruh dunia.

Berikutnya, maskapai ini akan lebih fokus dalam hubungan atau koneksi antar jalur penerbangan lain di Doha, London, Chicago, Dallas, dan Hong Kong.

Di tengah pandemi virus corona (COVID-19) ini, Qatar Airways belum menerima penerbangan ke rute tertentu.

Sedangkan Pemerintah Eropa, Uni Emirat Arab, dan Qatar telah mengambil langkah-langkah untuk mengembalikan perekonomian mereka.

Diketahui industri penerbangan tersebut mengalami penurunan karena penutupan rute terbang di berbagai negara tujuan.

Penutupan kali ini cukup mengejutkan pihak maskapai karena sekira 70% penerbangan luar negeri diberhentikan.

Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional, industri penerbangan tersebut kemungkinan kehilangan pemasukan dalam jumlah banyak.

Lewat pernyataan lain, Qatar Airways mengungkapkan jika tak akan mengurangi staf penerbangan meskipun saat ini sedang di tengah wabah serius.

Qatar Airways Berikan 100 Ribu Tiket Gratis untuk Tenaga Medis Covid-19

Qatar Airways Rencana Beroperasi Lagi di Akhir Juni, Rute Penerbangan Semakin Luas

Fakta Unik Museum Islamic Art di Qatar, Museum Islam Terbesar di Dunia

10 Maskapai Terbaik Dunia 2019, Qatar Airways Juaranya

Gunakan Yacht Mewah, Emir Qatar Liburan di Maumere hingga Alor

(TribunTravel.com/GigihPrayitno)