"Kami juga membuat video terkait sepinya pariwisata Yogya, tapi kami tidak diam. Kami membersihkan destinasi, memperbaiki destinasi, penambahan kebersihan dan fasilitas cuci tangan," kata Singgih.
"Itu akan kami sampaikan di dalam video sehingga calon wisatawan yang nanti akan datang ke Yogyakarta pada saatnya nanti sudah merasa nyaman," lanjutnya.
"Tentu pemantauan tidak hanya dari Dinas Pariwisata, tapi semua pihak. Kalau pariwisata gerak, Insya Allah ekonomi bisa jalan dengan baik karena yang terimbas banyak sekali," katanya.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, saat ini tercatat sebanyak 20 hotel dan restoran baik berbintang dan non-bintang di DIY menyatakan bersiap beroperasi kembali pada Juni 2020.
Menurut dia, keputusan itu patut didukung untuk menopang kembali aktivitas pariwisata dan perekonomian di DIY asalkan mampu menyesuaikan protokol kesehatan yang ada.
"Kami mendukung, tapi harus sesuai protokol Covid-19 dengan ketat bagi tamu maupun karyawan," kata Deddy.
• 6 Minuman Sehat Penghangat Tubuh yang Bisa Ditemui di Jogja, Cocok jad Menu Buka Puasa
• 5 Camilan Populer di Jogja untuk Takjil Buka Puasa, Ada Geplak hingga Kicak yang Menggoda Selera
• Tak Perlu ke Jogja Dulu, Simak Cara Menikmati Malioboro Lewat Tur Virtual
• Jenang Grendul, Kudapan Manis Khas Jogja untuk Pilihan Takjil Buka Puasa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Yogyakarta Susun Protokol New Normal, Siap Sambut Wisatawan setelah Corona.