TRIBUNTRAVEL.COM - Pernahkah traveler bertanya-tanya, ke mana kain sprei hotel yang lembut dan mahal jika sudah tidak terpakai?
Biasanya, hotel mewah memakai linen katun kualitas terbaik untuk bahan sprei mereka.
Sprei hotel yang identik dengan warna putih biasanya tidak dipakai lagi jika mulai berubah warna, terkena noda atau berlubang.
Lalu, ke mana sprei itu dibuang?
Seorang perancang busana asal Belanda, Eugenie Haitsma pernah menanyakan hal ini pada seorang rekannya yang bekerja di hotel mewah di Mayfair London.
Sprei dan sarung bantal yang sangat bagus sekalipun biasanya tak luput dari noda kecil atau lubang.
Misalnya kain dari kapas Mesir yang punya kualitas luar biasa dan benar-benar lembut.
Sayang rasanya jika kain sebagus itu dibuang begitu saja hanya karena noda kecil atau lubang yang tak terlihat.
Akhirnya, seorang perancang busana yang berbasis di Berlin mencari ide agar kan itu bisa diolah kembali agar tidak terbuang sia-sia.
Dikutip TribunTravel dari laman Odditycentral, Kamis (7/5/2020), Haitsma menyadari kapas Mesir adalah bahan yang sangat baik dan cocok untuk membuat kemeja.
Musim panas lalu, ia bertemu dengan sesama desainer Belanda, Johannes Offerhaus di Budapest dan merencanakan sebuah ide.
Offerhaus pun membantu mencari solusi masalah sprei hotel mewah yang diceritakan Eugenie Haitsma.
Kedua desainer ini bekerjasama mengeksplorasi ide.
Permukaan sprei hotel mewah berukuran besar membuatnya mudah untuk dikerjakan.
Mereka pun punya persediaan yang cukup untuk bahan membuat pakaian dan hotel juga dengan senang hati memberikan sprei linen mereka yang tidak terpakai.