TRIBUNTRAVEL.COM - Pandemi Covid-19 ini membawa kesadaran baru di seluruh dunia bahwa industri pariwisata semakin penting dalam perekonomian sebuah negara.
Gara-gara pandemi ini, industri pariwisata jatuh dan koma. Bukan hanya bisnis hotel, transportasi, dan tempat hiburan yang terpengaruh, melainkan juga perekonomian masyarakat di sebuah destinasi wisata.
Celakanya, lumpuhnya pariwisata merambat ke sektor lain dan cenderung melahirkan krisis baru.
Maka tak mengherankan bahwa banyak negara berusaha membangkitkan industri pariwisata mereka secepatnya.
Salah satunya adalah pemerintah wilayah Sisilia di Italia.
Bukan cuma itu, Pemerintah Sisilia juga akan menanggung sepertiga biaya akomodasi, dan menggartiskan tiket masuk atraksi wisata di sana.
Pemasukan yang hilang
Meski pun berada di bagian selatan Italia, Pulau Sisilia turut terpengaruh pandemi Covid-19.
Meski pun kasus Covid-19 tidak tinggi di sana, mereka tetap harus melakukan penguncian wilayah (lockdown), seperti wilayah lainnya di Italia.
Maka, sejak tanggal 10 Maret 2020 Sisilia menutup diri dari pendatang, termasuk wisatawan.
Situasi dunia, terutama Italia, juga tidak memungkinkan orang dari luar negara tersebut berkunjung, sehingga semakin tertutuplah Sisilia.
Menurut Standard, sejak tanggal 10 Maret itu pemasukan yang hilang dari pariwisata mencapai 1 miliar euro, atau sekitar Rp 16,34 triliun.
Maka dari itu, Pemerintah Sisilia berusaha mengembalikan wisatawan secepatnya, supaya perekonomian mereka bergerak kembali.
Mensubsidi biaya perjalanan para wisatawan, agar mereka berbondong-bondong datang kembali, adalah cara yang ditempuh.
Mereka sudah menyiapkan 50 juta euro (Rp 815,3 miliar) untuk membiayai skema tersebut, dengan harapan modal investasi yang besar akan membawa pendapatan yang sesuai harapan.