Dalam mendesain eksterior istana tersebut, Locsin mencoba untuk menggabungkan tradisi arsitektur Islam dan Melayu Brunei.
Sementara arsitektur dari tempat tinggal sultan adalah perpaduan antara arsitektur Eropa dan Melayu tradisional.
Kendati Istana Nurul Iman memiliki desain arsitektur tradisional, namun dekorasi di dalamnya sangat mewah.
Beberapa bahan-bahan yang digunakan dalam dekorasi istana tersebut antara lain adalah marmer Italia, granit Shanghai, kaca Inggris, dan sutra terbaik asal China.
Emas dan marmer merupakan bahan dekorasi utama Istana Nurul Iman. Sebanyak 38 jenis marmer yang berbeda digunakan untuk dekorasi interior. Bahkan terdapat 44 tangga yang terbuat dari marmer.
Bukan sekadar tempat tinggal
Mengutip Atlas Obscura, Istana Nurul Iman tidak hanya dijadikan sebagai tempat tinggal sultan. Dia juga menjamu para pejabat asing di sana. Bahkan beberapa kantor pemerintahan juga ada di sana.
Selain itu, setiap tahunnya pada Hari Raya Idul Fitri, Istana Nurul Iman membuka pintunya untuk umum selama tiga hari.
Orang-orang yang berkunjung bisa masuk secara gratis dan melihat-lihat beberapa area yang diperuntukkan untuk umum.
Beberapa di antaranya adalah ruang untuk menerima tamu negara, beberapa ruang pertemuan, dan galeri lukisan.
• 5 Tempat Wisata Populer di Brunei Darussalam, Kunjungi Desa Terapung Terbesar di Dunia
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Istana Nurul Iman Brunei Darussalam, Istana Tinggal Terbesar di Dunia"