Sementara poros bangunan adalah lantai dua yang digunakan untuk ruang sholat perempuan.
Untuk galeri sendiri biasa digunakan sebagai tempat muazin (orang yang menyuarakan azan) untuk mengumandangkan azan (panggilan beribadah).
Dijadikan sebagai tempat berlindung selama Perang Dunia II Selama Perang Dunia II Kota Kobe sempat dibom.
Akan tetapi, masjid masih tetap berdiri tegak. Sementara bangunan-bangunan di sekitarnya benar-benar hancur.
Masjid tersebut hanya memiliki beberapa retakan di di dinding bagian luar dan kaca jendela yang pecah.
Struktur dan ruang bawah tanah Masjid Kobe membuat bangunan tersebut selamat dari serangan utama yang menghancurkan kota tersebut pada 1945.
Masjid Kobe juga terkenal sebagai tempat berlindung selama perang.
Konon, tentara yang berada di ruang bawah tanah masjid adalah mereka yang selamat dari peristiwa pemboman.
Masjid tersebut kemudian digunakan sebagai tempat pengungsian bagi para korban perang.
Selama gempa bumi Great Hanshin pada 1995 yang tercatat sebagai salah satu gempa bumi terdahsyat di Jepang, Kobe hancur kembali.
Kendati gempa bumi tersebut menyebabkan kerusakan yang besar pada Kobe, namun Masjid Kobe masih berdiri tegak hingga saat ini.
Masjid ini sampai sekarang masih dibuka untuk umum dan menjadi destinasi wisata halal unggulan di Jepang.
• Tak Bisa Liburan saat Ramadan, Yuk Ikuti Virtual Traveling ke 4 Masjid Bersejarah di Indonesia
• Wabah Virus Corona Belum Berakhir, Masjid Al Aqsa Ditutup Selama Bulan Ramadan
• Masih Ada Corona, Masjid Istiqlal Akan Antar Makanan Berbuka & Siapkan Tausiyah Online Saat Ramadan
• Virus Corona di Israel, Masjid Al-Aqsa Ditutup Sementara
• Indahnya Masjid Bambu Terbesar di Indonesia, Lokasinya Berada di Tengah Tol Tangerang-Merak
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masjid Kobe, Masjid Pertama dan Tertua di Jepang yang Selamat dari Perang Dunia II",
Baca tanpa iklan