TRIBUNTRAVEL.COM - Demi mencegah terjadinya keramaian sebagai upaya menekan penyebaran COVID-19, Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul menutup seluruh pantai wisata.
Penutupan dilakukan sejak 24 Maret lalu.
Meski informasi sudah dipublikasikan dan penjagaan juga dilakukan, rupanya masih ada wisatawan yang tetap nekat ingin berkunjung.
Salah satu jalur menuju pantai yang kerap dilewati wisatawan berada di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Desa Kemadang Suminto.
"Banyak wisatawan yang ingin masuk ke kawasan pantai, terutama saat akhir pekan seperti ini," tutur Suminto dihubungi pada Minggu (26/04/2020).
• Dispar Gunungkidul Bantu Pelaku Wisata Terdampak Corona dengan Program Kartu Prakerja
Mengikuti instruksi Dispar Gunungkidul, Pemerintah Desa Kemadang menerjunkan relawan dan petugas untuk berjaga di pintu Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) menuju pantai.
Posko pun didirikan di depan Balai Desa yang persis di pinggir jalur wisata, sebelum TPR.
Suminto mengatakan tiap kendaraan yang melintas akan diperiksa dan ditanyai keperluannya.
Jika mereka berniat untuk berwisata, maka pengendara diminta untuk berputar balik.
Namun jika mereka tetap membandel atau berbohong pada relawan terkait keperluannya, maka mereka akan menjumpai petugas di TPR dan kembali diminta berputar balik arah.
"Mereka yang melintas juga didata oleh petugas, termasuk diinformasikan terkait penutupan kawasan pantai. Sebagian besar di antaranya menerima informasi tersebut," jelas Suminto.
Ia pun memaklumi para wisatawan yang tetap nekat ingin berkunjung ke pantai. Menurutnya, warga jenuh lantaran harus berada di rumah.
Apalagi menjelang puasa, biasanya warga menuju pantai untuk melakukan tradisi padusan.
Tradisi padusan merupakan simbol menyucikan diri dengan mandi di pemandian atau sumber-sumber air.