TRIBUNTRAVEL.COM - Setiap Ramadan tiba, di kawasan Jayengan, Solo terdapat tradisi unik yakni pembagian Bubur Samin.
Bubur Samin atau yang dikenal dengan Bubur Banjar ini sebenarnya berasal dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1900-an, bubur Samin dikenalkan oleh para pedagang permata yang kebanyakan berasal dari Martapura dan kemudian tinggal di kampung Jayengan.
Sebenarnya bubur ini merupakan takjil untuk jemaah Masjid Darussalam yang sebagian besar warga Banjar.
• 7 Kuliner Khas Indonesia yang Cuma Ada Selama Bulan Ramadan, Ada Pakat hingga Kicak
Namun, seiring waktu selama bulan Ramadan, bubur Samin menjadi satu tradisi di Solo.
Dilansir TribunTravel dari laman Kompas.com, Kamis (23/4/2020), berikut beberapa fakta unik bubur Samin:
1. Hanya Ada Saat Momen Puasa Ramadan
Ta’mir masjid HM. Rosyidi Muchdlor mengungkapkan, pembagian bubur samin ini hanya dilakukan saat puasa Ramadan, tuturnya kepada Kompas.com, Rabu (8/5/2019).
Pembagian bubur samin didasarkan pada hadist mengenai pahala bagi mereka yang memberikan makan bagi orang yang berpuasa nantinya akan mendapatkan pahala sama dengan orang yang berpuasa tersebut.
2. Rasanya Khas
Bubur samin dibuat dari komposisi beras, santan, sayuran, rempah-rempah, susu, dan daging sapi.
Kombinasi dari semua bahan tersebut memberikan rasa yang sangat unik.
3. Tradisi yang Sudah Ada Sejak Dulu Kala
Awalnya pada tahun 1965, Masjid Darussalam hanya membagikan menu buka puasa di masjid saja.
Namun setelah tahun 1985 Masjid Darussalam selanjutnya mulai membagikan bubur banjar kepada masyarakat.
Baca tanpa iklan