Awalnya hal itu dianggap sebagai takhayul belaka.
Namun, jika melihat reaksi kimianya, pala mempunyai aroma khusus unik yang disebabkan oleh komponen bernama isoeugenol.
Tanaman akan membentuk komponen isoeugenol sebagai insektisida alami untuk mengusir kutu.
Meski demikian, apakah pala memang benar bisa efektif mengusir wabah hingga kini tidak terbukti.
Namun, yang pasti, aroma dari pala tersebut jadi satu alasan kenapa pala begitu diburu.
Menyebabkan halusinasi Dilansir dari The Guardian, tempat penjualan obat di masa lalu lebih berhati-hati dalam menangani dan menjual pala daripada rempah lainnya.
The Salerno School, salah satu sekolah medis Eropa terbaik di awal abad pertengahan, memberikan peringatan soal pala. “Satu biji baik untukmu, sementara yang kedua akan membuat bahaya untukmu, ketiga akan membunuhmu.”
Ini mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi memang pala bisa menjadi racun dalam dosis yang besar.
Minyak dalam pala mengandung myristicin.
Dalam dosis besar, myristicin akan menyebabkan halusinasi, igauan, debaran jantung tak beraturan, rasa mual, dehidrasi, dan rasa sakit.
Pala dalam jumlah tertentu bahkan bisa berakibat fatal untuk binatang, termasuk anjing.
Dalam novel karya William Burroughs berjudul Naked Lunch, ia sempat menulis ada orang-orang Amerika Selatan yang mengisap bubuk pala.
Mereka mengalami kejang, berkedut, dan bergumam saat mengigau.
Malcolm X juga mendeskripsikan para tahanan Amerika Serikat yang mengonsumsi pala dalam otobiografi miliknya.
Tak lama, pihak berwajib menemukan praktik tersebut dan melarangnya.
Baca tanpa iklan