Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

5 Kafe Hits di Jogja, Ada yang Jadi Tempat Bertemunya Cinta dan Rangga dalam Film AADC 2

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AADC2

Dengan harga menu makanan mulai dari Rp 30.000, traveler bisa menikmati suasana santai di restoran yang buka sejak pukul 11.00 hingga pukul 23.00 WIB.

4. Restoran Lokal

Restoran Lokal yang beralamat di Jalan Jembatan Merah nomor 104C, Gejayan, Yogyakarta ini memiliki interior berkonsep rustic industrial. (KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI)

Betuliskan “ Jogjakarta” dengan pola warna warni tentu menjadi daya tarik dari Restoran Lokal.

Restoran yang beralamat di Jalan Jembatan Merah Nomor 104C ini selalu ramai didatangi pengunjung terutama kalangan muda.

Makanan yang disajikan di restoran ini terdiri dari makanan lokal, makanan Asia, hingga western.

Gita mengakui, meskipun banyak menu western tetapi koki berusaha untuk menggunakan bahan-bahan lokal untuk diolah agar harga makanan bisa terjangkau kantong mahasiswa.

Restoran ini beroperasi mulai dari pukul 6.30 pagi hingga 11 malam setiap harinya.

5. Sellie Coffee

Sellie Coffee menjadi salah satu lokasi syuting film AADC2 tempat Rangga dan Cinta berbincang-bincang setelah lama tak bertemu. (KOMPAS.com/Adhika Pertiwi)

Kedai kopi yang beralamat di Jalan Gerilya Nomor 822 atau lebih dikenal dengan Jalan Prawirotaman II, Yogyakarta, ini menjadi satu lokasi tempat Rangga dan Cinta bertemu di Ada Apa dengan Cinta? 2 (AADC 2).

Jika selama ini kedai kopi identik dengan gaya modern minimalis dengan mesin kopi yang cukup mahal, kedai yang satu ini mencoba menghadirkan konsep lama yakni kopi tubruk.

Kopi favorit pengunjung adalah kopi yang berasal dari Gayo, Toraja, Papua, dan Flores, termasuk kopi dari lereng Merapi dan kopi dari Menoreh.

Kedai kopi ini tampak mungil saat dilihat dari bagian depan, tetapi penempatan kaca bening sebagai jendela membuat ruangan terasa lebih lega dan luas.

Selaras dengan penyajian kopi yang menggunakan cara tradisional, dinding ruangan Sellie Coffee sengaja dibuat dengan anyaman bambu bercat putih sehingga memberikan kesan tradisional, tetapi tetap artistik.

LIHAT JUGA:

Beberapa lukisan karya seniman Kota Gudeg juga menghiasi dinding kedai ini.

Halaman
1234