TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah dari satu kota wisata populer di Jepang mendesak para wisatawan untuk tidak bepergian dahulu.
Diwartakan oleh english.kyodonews.net, hal ini karena meningkatnya kekhawatiran dari penduduk atas potensi penyebaran virus corona.
Daerah yang masih dikunjungi oleh wisatawan adalah Kamakura di Prefektur Kanagawa, barat daya Tokyo.
Padahal, sejak 7 April 2020 yang lalu, pemerintah Jepang sudah menyatakan status darurat terkait pandemi COVID-19.
Pemerintah Jepang memutuskan status darurat akan berlangsung selama satu bulan.
• 9 Spot Instagramamble di Tokyo Jepang, Nikmati Ketenangan di Lembah Todoroki
Situasi darurat tersebut berlaku untuk lima prefektur Jepang, termasuk Kanagawa, Tokyo, dan Osaka.
Pemerintah Jepang telah meminta penduduk lokal untuk tinggal di rumah dan toko-toko yang tidak menjual bahan-bahan pokok sementara ditutup.
Walikota Takashi Matsuo mendesak wisatawan untuk sementara tidak mengunjungi Kamakura dahulu.
Meskipun Kamakura merupakan salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi oleh turis dari berbagai daerah dan negara.
Beberapa pintu masuk di restoran di daerah tersebut sudah memasang tanda untuk menolak masuknya wisatawan.
Pemiliknya menceritakan bagaimana pasangan memasuki tokonya tanpa masker wajah sekitar seminggu yang lalu.
Para turis tersebut menolak untuk mengenakannya meskipun ada permintaan dari pemilik.
Bahkan, mereka berdalih dengan mengatakan bahwa mereka telah mendengar pandemi hampir berakhir.
Banyak pelanggan tetap toko itu adalah penduduk lanjut usia, dan pemiliknya tidak ingin mereka berinteraksi dengan wisatawan dan mungkin menyebarkan virus.
Imbauan kepada wisatawan untuk tidak berkunjung sementara itu pun didukung oleh penduduk lokal.