TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa penumpang sering memesan minuman berkafein seperti teh atau kopi saat di pesawat.
Kopi atau teh bisa jadi pilihan minuman saat perjalanan panjang di pesawat terlebih jika seseorang menunggu pesawat delay.
Sebaiknya kamu jangan melakukan hal tersebut.
Memesan kopi maupun teh di pesawat tidak direkomendasikan.
Seorang pramugari yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Business Insider, mereka tidak akan minum kopi atau teh yang ada di pesawat.
• 4 Aksi Konyol Penumpang Tidur di Pesawat, Ada yang Terlelap dengan Gaya Aneh
Air panas untuk membuat kopi maupun teh berasal dari air ledeng yang berada di tangki pesawat.
Pramugari pun tidak tahu kapan terakhir kali tangki tersebut dibersihkan.
Jadi, ada kemungkinan tangki untuk menyimpan air di pesawat sudah lama tidak dibersihkan.
Tidak hanya sampai di situ, berdasarkan penelitian EPA di 158 pesawat menemukan bahwa 13 persen mengandung coliform.
Bakteri mungkin tidak membuat penumpang sakit, tetapi hal itu bisa jadi tanda bahwa ada kemungkinan mikroorganisme penyebab penyakit lainnya masuk ke tubuh.
Kemudian, para peneliti juga menemukan dua pesawat dengan air yang mengandung E.coli yang berbahaya.
Kemudian, pada tahun 2009 hingga saat ini EPA mengubah standarnya, para maskapai harus menggunakan sumber air yang mengikuti pedoman FDA.
Hal ini untuk menguji kandungan coliform setidaknya setahun sekali.
Namun, peraturan ini masih tidak diterapkan oleh banyak maskapai.
Pada 2012, EPA menguji lebih banyak pesawat komersial, dan menemukan bahwa 12 persen pesawat yang diuji positif untuk coliform.