Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Curhat Pramugari yang Bekerja saat Wabah Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pramugari saat traveling

TRIBUNTRAVEL.COM - Virus corona atau COVID-19 yang berasal dari Wuhan, China menyebar hampir di seluruh negara di dunia.

Masyarakat memilih untuk mengisolasi diri di rumah dan memutuskan tidak bepergian selama virus corona mewabah.

Meski banyak orang bisa berdiam diri di rumah, namun ada beberapa orang yang harus tetap bekerja di tengah pandemi virus corona.

Bagaimana dengan pekerjaan pramugari yang menuntut seseorang harus bepergian?

Apa rasanya menjadi seorang pramugari saat pandemi virus corona seperti sekarang ini?

Pertanyaan tersebut mungkin pernah muncul dipikiranmu.

Dilansir dari laman Glamour.com, seorang pramugari menceritakan kisahnya di tengah pandemi virus Corona berlangsung.

Seorang pramugari yang tak disebutkan namanya ini mengungkapkan jika dirinya terpaksa libur karena sakit.

Ilustrasi pramugari (huffingtonpost.com)

Pramugari tersebut menceritakan bahwa beberapa minggu sebelumnya, dirinya sudah terbang ke dua lokasi yang positif kasus COVID-19.

Di mana lokasi pertama yakni di Bandara Internasional Los Angeles (LAX), California dan yang kedua di pusat perbelanjaan.

Pramugari tersebut berujar jika kemungkinan terpapar virus corona mungkin terjadi, karena kondisi tubuhnya yang kurang sehat sehingga dirinya memutuskan untuk tinggal di rumah.

"Saya meneteskan air mata ketika menelepon pihak maskapai untuk memberitahu mereka bahwa saya tidak bisa melakukan penerbangan dari LAX ke Washington-Dulles," kata pramugari tersebut.

Pramugari tersebut menambahkan, "Saya tidak menyangka akan melakukan ini, karena saya telah bekerja hampir 40 tahun sebagai pramugari dan itu menjadi bagian hidup saya."

Tonton juga:

"Atasan saya (pihak maskapai) sangat pengertian dan mendukung. Mereka juga sangat waspada, mengingat beberapa awak kabin positif virus corona," imbuh pramugari tersebut.

Pramugari tersebut bercerita, virus corona bukan penyakit mematikan pertama yang dia temui.

"Saya telah melalui masa di mana SARS, MERS, Ebola dan flu babi mewabah di beberapa negara. Selama masa itu, maskapai penerbangan selalu membersihkan sarung bantal dan selimut di pesawat. Kami pun juga harus mengenakan sarung tangan saat melayani," jelas pramugari tersebut.

Halaman
12