Diketahui, pada Senin (13/4/2020) pagi, terjadi penumpukan penumpang dan antrean panjang di area Stasiun Bogor, Cilebut, Bojonggede, Citayam, dan Depok.
Alhasil, menjaga jarak fisik antarpenumpang sulit dilakukan sejak antre di stasiun maupun di dalam kereta.
"Sama aja penuh juga, lebih baik sebelum ada pembatasan jam operasi," ucapnya.
Sepanjang perjalanannya dari Stasiun Cilebut menuju Stasiun Juanda, lanjut Lastri, penumpang masih terus bertambah.
Dia juga melihat beberapa stasiun pemberangkatan yang ramai oleh calon penumpang, seperti di Stasiun Pasar Minggu dan Manggarai.
"Saya kan ke Juanda, setelah Manggarai baru agak sedikit penumpangnya," tutur Lastri.
Senada dengan Lastri, Fajar, satu penumpang KRL di Stasiun Manggarai, mengaku bahwa kondisi di area stasiun pada pagi hari ini cukup padat.
Fajar berpandangan bahwa hal ini karena setelah dua pekan pemberlakuan bekerja dari rumah, banyak kantor lain yang mulai menyuruh karyawannya masuk.
"Jadi ramai banget jam-jam berangkat kerja dan pulang kerja," kata Fajar.
Terlebih lagi, jam operasional dan jumlah penumpang dibatasi saat PSBB diberlakukan.
Physical distancing di dalam kereta sudah tidak kondusif.
"Pembatasan memang diterapkan sama pihak KRL. Tetapi, ya mau bagaimana lagi, kalau enggak maksa masuk ya ketinggalan kereta tujuan," ungkapnya
. "(Pegawai) Bank kan masuk aja, kalau gini mending motoran aja kayaknya," ungkapnya.
Sementara itu, Lastri berharap agar pihak KCI mengembalikan jam operasional KRL hingga pukul 08.00 WIB dan jumlah pemberangkatan kereta seperti sebelum PSBB.
PT KCI sudah menerapkan pembatasan jumlah maksimal penumpang yang bisa masuk ke kereta dan pemangkasan jam operasional KRL selama pemberlakuan PSBB di Jakarta.
Baca tanpa iklan