Tempat ini dilengkapi futon, kasur khas Jepang. Minuman dan snack seperti onigiri pun disediakan oleh pihak bandara.
Kasur pada hotel kardus dinilai cukup layak, menurut seorang warganet yang tiba di Narita dengan maskapai penerbangan ANA (All Nippon Airways) dari Vietnam.
Warganet tersebut menghabiskan satu hari di hotel kardus itu.
Ukuran tempat tidur kardus lebih kecil daripada yang rencananya akan dipakai di desa atlet Tokyo Olympics, yang akan diselenggarakan pada 2021.
Tempat tidur kardus merupakan perlengkapan keadaan darurat di Jepang, biasanya dipersiapkan untuk bencana alam seperti gempa bumi dan topan.
Tahun lalu pemerintah Jepang menyimpan dan menyediakan lebih dari 1.000 tempat tidur kardus.
Kondisi bandara di Jepang
Bandara Narita merupakan gerbang internasional utama di Jepang.
Ketika awal pandemi corona merebak, Jepang telah memilih Bandara Narita di Tokyo dan Kansai di Osaka untuk menangani penerbangan yang tiba dari China dan Korea.
Bandara Narita melaporkan adanya penurunan penerbangan internasional sebanyak 85 persen.
Bandara ini juga akan menutup salah satu runway-nya pada Minggu (12/4/2020).
Penutupan runway tersebut pertama kali dilakukan Narita sejak ia beroperasi pada 1978.
Di Bandara Haneda terdapat peningkatan penerbangan internasional terutama ke Amerika Serikat pada akhir Maret 2020.
Sebagian penerbangan tersebut ditunda sebab adanya lonjakan kasus corona dan Jepang juga mengurangi permintaan dari Amerika Utara dan Eropa.
Sementara itu, terkait layanan pemeriksaan tes dan karantina.
Seorang penumpang dari Vancouver menunggu sekitar 4 jam untuk melewati karantina, sebab pejabat setempat berjuang menangani jadwal penerbangan yang telah dikurangi.