Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Masih Ada Pandemi Virus Corona, Penutupan Destinasi Wisata di Tanah Karo Diperpanjang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARGA melintas di depan pintu masuk objek wisata Bukit Gundaling, Jalan Gundaling, Berastagi, Senin (6/4/2020). Untuk pencegahan penyebaran virus corona, penutupan sementara objek wisata di Kabupaten Karo diperpanjang hingga 29 Mei 2020 mendatang.

TRIBUNTRAVEL.COM- Pemerintah Kabupaten Tanah Karo memperpanjang masa penutupan sejumlah objek wisata di wilayahnya, pasca-merebaknya virus Corona/Covid-19.

Jika sebelumnya penutupan objek wisata berlaku hingga 31 Maret 2020, maka kedepan penutupan objek wisata akan berlaku hingga 29 Mei 2020. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Karo, Munarta Ginting.

"Pada tahap awal, penutupan objek wisata berakhir pada tanggal 31 Maret, jadi kami koordinasikan dulu antara Pemkab dengan Satgus.

Setelah itu, baru kami dapat keputusan jika kebijakan penutupan objek wisata diperpanjang sampai tanggal 29 Mei," kata Munarta, Senin (6/4/2020).

Ia mengatakan, tanggal tersebut didapat berdasarkan rekomendasi dari pemerintah pusat yang telah menetapkan masa tanggap darurat Covid-19 hingga 29 Mei 2020 mendatang.

Tujuannya, untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona yang kian massif di Sumatera Utara.

The Jungle Waterpark Bogor Tutup Sementara sampai 29 Mei 2020

Saat dinyata mengenai antisipasi adanya wisatawan yang tetap berusaha untuk masuk, Munarta mengatakan pihaknya telah menyiapkan petugas. Nantinya, petugas akan menghalau siapa saja yang nekat masuk ke objek wisata.

"Memang masih ada juga wisatawan yang coba untuk datang, tapi kami sudah menempatkan petugas untuk melarang mereka masuk.

Petugas yang berjaga di portal masuk, kami minta untuk memberikan arahan kepada wisatawan jika objek wisata kita saat ini tutup sementara waktu," katanya.

Amatan Tribun Medan di sejumlah objek wisata seperti di Pasar Buah dan Bukit Gundaling, suasana terlihat sangat sepi.

Tidak ada orang yang berdatangan seperti hari-hari sebelumnya.

Bahkan, sejumlah pedagang di lokasi lebih memilih menutup lapak dagangannya.

Terkait penutupan objek wisata ini, Munarta mengatakan surat edarannya sudah dterbitkan per 1 April 2020 kemarin.

Jadi, kata dia, penutupan tempat wisata tidak hanya berlaku bagi yang dikelola Pemkab Tanahkaro saja, tapi juga tempat wisata yang dikelola oleh swasta.

Sebelum memberlakukan penutupan ini, pemerintah daerah turut mengundang sejumlah pihak yang terlibat dalam hal urusan wisata.

Halaman
123