Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Nikmatnya Gado-gado Pak Wahyu, Kuliner Legendaris di Menteng Jakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pak Wahyu saat memotong lontong untuk meracik gado-gado buatannya

Di musim penghujan, Wahyu bercerita bayam sulit didapat. Maka ia mencari akal agar harga gado-gado yang ia jual tak perlu naik.

Sepiring gado-gado bisa dinikmati dengan seporsi nasi atau lontong yang bisa dipilih oleh pembeli sesuai selera.

Gado-gado milik Wahyu punya rasa yang agak berbeda dari gado-gado kebanyakan. Gado-gadonya punya rasa asam segar yang cukup menonjol dan memberikan sensasi berbeda.

Tak itu saja, bumbunya juga tak terlalu manis dan ada sedikit rasa gurih yang nikmat.

Sementara sayurannya masih terasa segar. Wahyu memang selalu membeli sayuran setiap pagi untuk langsung direbus. 

Hal ini ia sebutkan untuk menjaga kesegaran sayur bagi para pelanggan.

Ada pare yang memberikan rasa pahit yang cukup kuat tapi anehnya malah terasa nikmat dan bersatu dengan baik bersama sayuran dan bumbu.

Bumbu yang asam bisa meredakan rasa pahit pada pare, membuatnya memiliki rasa pahit yang halus.

"Coba dulu, parenya enggak pahit ini. Kalau biar enggak pahit itu rahasia caranya," ujarnya sambil tertawa.

Satu porsi Gado-gado Pak Wahyu dijual dengan harga Rp 16.000. Terletak di Jalan Cilacap, gado-gado ini buka Senin - Sabtu pukul 10.30 - 16.00 WIB.

Untuk menuju ke sini, kamu bisa menggunakan Commuter Line dan turun di Stasiun Cikini.

Lalu kamu tinggal berjalan selama kurang lebih lima menit ke arah Hotel The Hermitage atau SDN Menteng 03 Pagi.

Jalan Cilacap terletak tepat di sebelah Hotel The Hermitage. Susuri saja Jalan Cilacap gerobak Gado-gado Pak Wahyu ada di sebelah kiri jalan. Gerobaknya sederhana berwarna coklat.

Jika kamu ingin makan dengan santai dan mengobrol dengan Pak Wahyu, sebaiknya datang di luar jam makan siang.

Pasalnya, ketika jam makan siang Wahyu bisa begitu sibuk melayani pembeli yang sangat banyak.

Halaman
123