Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Tembok Besar China Kembali Dibuka, Wisatawan yang Masuk Harus Punya QR Code Kesehatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tembok Besar Ming

TRIBUNTRAVEL.COM - Sebagian kecil area Tembok Besar China telah dibuka untuk pengunjung sejak 24 Maret 2020 lalu.

Hal ini menjadi pertanda bahwa China pelan-pelan mulai bangkit setelah dilanda pandemi virus corona (Covid-19).

Seperti dilansir dari CNN Travel, bagian Badaling dari Tembok Besar China dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 – 16.00 waktu setempat.

Area Badaling memanjang dari Bei Liu Lou hingga Nan Wu Lou Ban.

Area ini jadi salah satu bagian dari Tembok Besar China yang paling populer untuk turis.

Lokasinya sekitar 70 kilometer dari kota Beijing.

Saking populernya, sejak Juni 2019, pengelola harus membatasi jumlah pengunjung jadi sekitar 65.000 pengunjung per hari.

Sejak dibuka kembali, pengunjung dibatasi untuk bisa masuk ke area ini.

Untuk bisa memasuki bagian Badaling, pengunjung harus memesan tiket lebih dulu.

Mengapa China Hanya Punya Satu Zona Waktu? Ini Alasannya

Bisa melalui situs resmi Tembok China Bagian Badaling atau lewat aplikasi WeChat.

Pengunjung pun akan diperiksa temperatur lebih dahulu sebelum memasuki area wisata.

Pengunjung harus memiliki QR Code Kesehatan yang sudah terdaftar.

QR Code tersebut merupakan sebuah sistem yang ada di aplikasi AliPay atau WeChat yang terkoneksi dengan kartu tanda penduduk.

QR Code tersebut harus menunjukkan status berwarna hijau yang berarti sehat. Jika berwarna hijau, pengunjung tersebut bisa memasuki area Badaling di Tembok Besar China.

Pengunjung juga harus selalu menggunakan masker wajah dan berjarak setidaknya satu meter satu sama lain sepanjang waktu.

Halaman
12