TRIBUNTRAVEL.COM - Jika diminta memilih, kebanyakan orang mungkin lebih suka liburan ke Eropa daripada Afrika.
Ada yang beranggapan Afrika hanya gurun tandus dan dihuni suku primitif.
Tempat yang dijuluki benua hitam ini juga banyak dihuni binatang liar dan banyak wabah penyakit berbahaya.
Dilansir TribunTravel.com dari laman brightside.me, 7 mitos salah tentang Afrika yang masih dipercaya hingga sekarang.
1. Tidak ada kemajuan teknis di Afrika
Kita telah diajarkan jika Afrika terdiri dari negara-negara berkembang.
Namun tidak berarti benua ini hidup seperti di Abad Pertengahan.
90% orang Afrika memiliki ponsel dan ada programmer yang membuat aplikasi dan gadget mereka sendiri.
Misalnya, pengembang lokal telah menciptakan layanan bagi petani dengan memberikan informasi mengenai pertanian serta bencana alam.
Selain itu, produksi berkembang dengan baik di Afrika dan di beberapa negara, mesin besar, seperti mobil, diproduksi di sana.
2. Afrika adalah gurun yang panas
Seringkali, ketika seseorang mendengar Afrika, mereka langsung beranggapan jika benua itu hanya terdiri dari padang pasir terik dan tandus.
Kenyataannya kamu dapat menemukan berbagai zona iklim di Afrika.
Mulai dari hutan tropis nan luas, gunung berapi Kilimanjaro, puncak bersalju, dan savana.
3. Hanya orang berkulit gelap yang hidup di Afrika