TRIBUNTRAVEL.COM - Ketika akan naik pesawat terbang, seringkali penumpang merasa khawatir atau takut.
Banyak hal yang melatarbelakangi kekhawatiran penumpang.
Mulai dari rasa cemas akan barang bawaan dalam bagasi terdaftar, ketakutan akan kecelakaan, hingga kondisi cuaca yang buruk.
Sebenarnya, ada beberapa mitos tentang penerbangan yang berkaitan dengan cuaca yang tak terbukti benar.
TONTON JUGA
Dengan mengetahuinya, tentu hal ini akan membantu mengurangi rasa kekhawatiran berlebih saat terbang.
Kali ini, TribunTravel.com merangkum 4 mitos penerbangan terkait cuaca yang tidak terbukti benar dari laman This is Insider.
1. Pembatalan penerbangan akibat cuaca terjadi karena pesawat tidak dapat menghadapi kondisi yang buruk.
Meskipun pembatalan penerbangan terkait cuaca cukup umum saat terjadi badai besar, pembatalan ini lebih terkait dengan bandara daripada pesawat.
"Biasanya penerbangan tidak dapat beroperasi karena bandara ditutup atau memang maskapai memutuskan untuk menurunkan sejumlah besar penerbangan karena alasan operasional," kata John Nance, seorang mantan kapten maskapai, kepada National Geographic.
Sebenarnya, sebagian besar pesawat, bagaimanapun, telah disertifikasi untuk beroperasi dalam "kondisi ekstrem," tambah juru bicara Boeing John Dern.
2. Ketika terkena sambaran petir, badan pesawat akan rusak.
Melihat kilatan petir dari pesawat terbang bisa sangat menakutkan.
Namun, para ahli mengatakan tidak ada alasan untuk khawatir dengan petir ketika kamu berada di pesawat.
John Hansman, seorang profesor aeronautika dan astronotika dan direktur International Center for Air Transportation di MIT, mengatakan kepada majalah TIME pesawat komersial sebenarnya telah dirancang sedemikian rupa untuk mampu menghadapi sambaran petir.
Bahkan, kali terakhir kecelakaan pesawat komersial Amerika Serikat yang disebabkan oleh petir terjadi pada 1967.