Ruko ini yang sekarang menjadi tempat bubur cikini berada sekarang.
Lokasi ini sangat strategis, berada di jalan besar dan langsung menghadap persimpangan. Sehingga orang-orang mudah untuk menemukannya.
Jatuh bangun dan kerja keras H.R. Suleman kini sudah terbayar. Kerja kerasnya bahkan bisa di rasakan anak, cucu, hingga cicitnya.
Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman, menjadi satu kuliner legendaris yang masih diburu masyarakat Jakarta.
Awalnya jualan martabak
Walaupun hidangan bubur yang paling digandrungi masyarakat, pada awalnya usaha Bubur Cikini justru dirintis dengan berjualan martabak.
Hidangan bubur hadir karena H.R. Suleman ingin berinovasi dengan bisnis kulinernya dan saat itu bubur sedang jadi tren masyarakat Ibu Kota.
Martabak menjadi hidangan pertama yang dipilih H Suleman, tidak lepas dari pengaruh kebudayaan India dalam keluarganya.
H.R. Sulaeman diketahui masih memiliki darah India dari sang ibu.
"Pak Suleman saat itu berpikir jika bubur memang makanan yang bisa dimakan oleh semua kalangan, dari anak kecil, orang dewasa bahkan sampai orang sakit," jelasnya.
Saat hidangan bubur ditambahkan ke dalam menu, penjualan martabak jadi sedikit menurun.
TONTON JUGA
Kini selain martabak, bubur dan canai Bubur Ayam Cikini H.R. Suleman juga menghidangkan nasi goreng, mi rebus dan mi goreng.
Makanan paling favorit di sini adalah bubur telur seharga Rp 27.500.
Makanan lainnya bubur biasa Rp 24.200, martabak telur Rp 25.000 hingga Rp 66.000, ada pula canai seharga Rp 9.000. Serta tidak ketinggalan ada nasi goreng, mi goreng dengan harga Rp 22.000 hingga Rp 25.000.
Untuk mencicipi Bubur Cikini, kamu bisa langsung datang ke Jalan Cisadane Nomor 121, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.