Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Asal Ketupat dari Kupat Tahu, Kuliner Khas Magelang yang Populer di Kalangan Wisatawan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seporsi kupat tahu di Warung Kupat Tahu Pojok Magelang, Sabtu (13/7/2019)

TRIBUNTRAVEL.COM - Ketupat atau kupat tahu sudah banyak dikenal masyarakat sebagai kuliner khas Kota ataupun Kabupaten Magelang.

Makanan yang terdiri dari ketupat, tahu, tauge, kubis, dengan siraman kuah hitam yang manis itu banyak dijumpai di setiap sudut kota.

Dari warga biasa sampai presiden pun pernah mencoba kuliner satu ini.

Namun, dari mana asal ketupat atau kupat dalam kuliner khas tersebut, tak banyak yang tahu. 

Ternyata ada satu pembuat ketupat yang masih eksis di Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Ia adalah Sri Karyati (43), warga Dusun Bangsan, Desa Senden, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang.

Kupat buatannya banyak dipakai di rumah-rumah makan kupat tahu yang ada di Magelang.

Seperti Kupat tahu Nunut, Kupat Tahu Pak Dompleng di Blabak, Kupat Tahu Bu Asih, sampai Kupat Tahu Pelopor.

Sri membuat kupat sejak tahun 1995 silam, 25 tahun hingga saat ini.

Usaha kupatnya diwariskan secara turun temurun sejak neneknya dahulu.

Ia adalah generasi ketiga setelah nenek dan ibunya, Paini (70).

Dari empat saudaranya, tiga orang termasuk dirinya yang membuat usaha pembuatan kupat.

Liburan ke Gumuk Pasir Parangkusumo di Jogja, Hunting Foto hingga Sandboarding

"Sejak tahun 1995, saya memulai usaha kupat ini. Generasi ketiga, setelah ibu, dan nenek saya. Saya empat bersaudara, dan saya anak ketiga.

Semua lelaki kecuali saya, membuat usaha kupat, kecuali yang nomor dua yang sekarang bekerja di luar kota," tutur Sri saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/2/2020).

Setiap hari, Sri dibantu dengan suami dan saudaranya membuat kupat.

Mulai pukul 20.00 WIB malam, bahan dan peralatan di dapur sudah lengkap, ia pun mulai memasak.

Halaman
1234