Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Cerita Wisatawan Indonesia yang Liburan saat Heboh Wabah Virus Corona

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tahun Baru Imlek di Chinatown, Singapura

TRIBUNTRAVEL.COM - Wabah virus corona sejak beberapa bulan lalu membuat banyak negara memperketat pemeriksaan di berbagai pintu masuk wisatawan.

Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh hingga rekam jejak kesehatan wisatawan selama 14 hari terakhir.

Pemeriksaan yang cukup ketat ini dialami salah satunya oleh Rosanna Valentina (27) asal Jakarta yang berkunjung ke Singapura pada Kamis (13/2/2020).

Ia ke Singapura dalam rangka  melangsungkan resepsi pernikahan. 

"Kalau di Singapura di mana-mana diukur suhu tubuhnya dengan termometer tembak," kata perempuan yang akrab disapa Valen saat dihubungi Senin (24/2/2020).

Tak cuma di Bandara Changi, pengukuran suhu tubuh juga dilakukan saat ia check in di hotel dan semua tamu undangan pernikahannya datang ke hotel. 

Selain pengukuran suhu tubuh, hal lain yang tampak tak biasa dari kunjungan ke Singapura adalah konter imigrasi Bandara Changi yang sepi. 

5 Negara Paling Aman Dikunjungi di Tengah Wabah Virus Corona

"Dibandingkan kunjungan-kunjungan saya sebelumnya konter imigrasi Bandara Changi  hampir selalu terdapat antrean," jelas Valen.

Hal yang sama diungkapkan oleh Inri Pandean (27) asal Jakarta. Ia berlibur ke Jepang pada Jumat (31/1/2020). 

Inri mengaku ketika baru mendarat di Jepang memang terdapat pemeriksaan yang cukup ketat.

"Kayak ada monitor yang bisa lacak suhu tubuh. Terus sama ada anjing gitu buat mengendus kalau bawa daging mentah enggak diperbolehkan. Baru kali ini ke Jepang ada anjing yang endus koper,” tutur Inri.

 

Ada juga Audi Andriana (23) yang merasakan pemeriksaan cukup ketat kala berlibur ke Korea Selatan bersama keluarganya pada awal Februari lalu.

“Di Korea (pemeriksaan) ketat banget. Kami diperiksa pakai termometer gitu, enggak ngerti caranya gimana tapi dia bisa dapat suhu tubuh kita tanpa nempel ke kulit. Terus juga ada pembagian masker gratis waktu itu,” jelas Audi.

“Terus kami juga dipakaikan handsanitizer gratis dan di bandaranya kelihatan dibersihkan terus-terusan sih,” lanjutnya.

Bagaimana pemeriksaan di Indonesia? 

Halaman
12