Selama penerbangan menuju Hawaii, sebuah mesin tiba-tiba mati karena terlalu panas.
Hal ini mengakibatkan ketegangan selama kurang lebih dua setengah jam yang cukup mendebarkan.
Dalam kondisi tersebut, seorang penumpang pesawat pria yang tak diketahui namanya mendadak pingsan di lorong karena sesak nafas.
Pramugari tersebut harus selalu tenang dalam kondisi darurat untuk membantu penumpang pria itu dan memberinya kantong oksigen.
Ketika ia tak bisa menerima panggilan kapten pesawat, pramugari lain yang menerima panggilan tersebut mengatakan padanya jika pesawat akan mendarat dalam satu jam dari yang seharusnya 1 jam lebih 40 menit.
Beruntung, pesawat yang ditumpangi tersebut mendarat tanpa insiden buruk.
3. Tersiksa saat pakai korset
Untuk mempertahankan kesan 'cantik dan glamor' ini, awak kabin dituntut punya postur tubuh ideal dan mematuhi aturan tentang seragam.
Seorang mantan pramugari yang memulai karirnya di akhir 1960-an mengungkapkan, dulu awak kabin perempuan dipaksa memakai korset yang sangat tidak nyaman demi memenuhi syarat ukuran seragam.
Ialah Patricia Ireland, mantan pramugari yang bertugas untuk maskapai Pan Am ketika ia muda.
Patricia mengatakan, pada saat itu awak kabin dipaksa memakai "girdle", pakaian dalam semacam korset untuk membuat lekuk tubuh mereka lebih ideal untuk seragam.
4. Lelah dengan penumpang yang tidak sabar
Seorang pramugari dari maskapai penerbangan United Airline menjelaskan jika ia lelah dengan penumpang yang tidak sabaran.
Kebanyakan penumpang tergesa-gesa atau tidak sabaran ketika akan berangkat ke lokasi tujuan.
Para pramugari menginginkan penumpang supaya sabar supaya jadwal penerbangan bisa tepat waktu.
Baca tanpa iklan