Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Curhat Penumpang Pesawat yang Kesal dengan Aturan Bagasi hingga Antrian saat Boarding

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang di balik kamera mengambil foto penumpang berebut masuk ke pesawat

Ini mungkin pemandangan umum saat boarding, tapi cukup menjengkelkan.

Pasalnya, setiap penumpang sudah dapat nomor kursi masing-masing, tidak perlu buru-buru naik karena kita tidak perlu berebut tempat duduk.

"Belum waktunya boarding, jadi sebaiknya duduklah," ujarnya dalam postingan tersebut.

Dalam forum diskusi ini, ada juga penumpang yang membagikan kasus lain.

Pramugari membantu penumpang memasukkan barang ke bagasi. (WTOP.com)

"Orang berdiri sebelum ada panggilan boarding bukan satu-satunya masalah, ada yang tak kalah menyebalkan dari itu yaitu aturan tas," tulis pengguna lain di kolom komentar.

"Sekarang banyak orang membawa tas jinjing besar ke kabin agar tidak kena biaya bagasi yang mahal," ujarnya.

"Hal ini mungkin cukup umum, tapi bagi orang sepertiku yang harus bepergian naik pesawat beberapa kali sebulan untuk bekerja, itu cukup menyebalkan."

"Tasku kadang tidak mendapat tempat di ruang yang ada di atas kepalaku," jelasnya.

Dengan kata lain, penumpang dan barangnya bisa terpisah agak jauh.

Misalnya, penumpang duduk di kursi A1, sementara barang bawaannya bisa berada di atas kursi D5.

Tak banyak maskapai yang membatasi ukuran tas yang boleh dibawa di bagasi kabin.

Sebagai contoh, menurut situs web maskapai EasyJet, "bagasi kabin di atas kepala dialokasikan berdasarkan 'first com first serve', dan bagasi ini sering penuh.

Penumpang yang tasnya tidak mendapat ruang bagasi sesuai nomor kursi, mereka diminta meletakkan tasnya di kabin, dengan syarat ukuran tasnya tak lebih dari 56 x 45 x 25 centimeter."

Banyak pelancong tidak ingin berpisah dari barang-barang mereka.

Inilah salah satu alasan yang membuat mereka terburu-buru masuk ke kabin.

Halaman
123