TRIBUNTRAVEL.COM - Akhir tahun 2019 lalu, sempat viral di medsos penampakan air terjun bertingkat di Jogja.

Rupanya itulah Grojogan Watu Purbo yang punya 6 tingkatan.

Bangunan dasar air terjun ini sudah ada semenjak tahun 1975, sedangkan mulai dikelola menjadi tempat wisata tahun 2017 oleh Pokdarwis Bangunrejo.

“Asal muasal Grojogan Watu Purbo pada tahun 1975 adanya proyek Merapi membangun sabo (dam) untuk menahan aliran bila terjadi erupsi. Bangunan dibuat 6 trap (tingkat),” jelas Sarjono selaku Ketua Pokdarwis Bangunrejo saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Kilas balik Grojogan Watu Purbo

Nama Grojogan Watu Purbo muncul setelah Pokdarwis Bangunrejo melihat potensi wisata di sini.

Dari awal tempat ini sudah grojogan (air terjun), dilengkapi dengan batu-batu besar di sisi kanan kiri.

Tidak diketahui secara pasti dari mana datangnya maupun umur batu tua (batu purba) tersebut.

• Foto-foto dan Informasi Harga Tiket Masuk Air Terjun Pengantin di Ngawi

Inilah asal pemberian nama Grojogan Watu Purbo.

Sumber aliran Grojogan Watu Purbo ini berasal dari Sungai Krasak dan Sungai Bebeng.

Saat musim hujan debit air lumayan besar, tetapi berkurang sekitar 60 persen ketika kemarau panjang.

Oleh karena itu, dapat dikatakan waktu terbaik untuk berkunjung ke Grojogan Watu Purbo selagi musim hujan.

Namun, sebaiknya hindari ketika curah hujan terlalu lebat.

Jam buka Grojogan Watu Purbo

Grojogan Watu Purbo buka setiap hari pukul 06.00-18.00 WIB.