Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Prediksi Teknologi Canggih yang Akan Hadir di Bandara Tahun 2030

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, 2018.

Salah satunya adalah Bandara Changi di Singapura yang menggunakan biometrik di Terminal 4.

Melalui identifikasi biometrik, masyarakat tidak perlu menunjukkan paspor atau memindai ibu jari saat tiba di imigrasi.

Mereka cukup berjalan melalui sebuah jalur otomatis.

Di sana, mereka akan diidentifikasi melalui pemindai bola mata dan tangkapan wajah.

Tidak hanya bandara, maskapai penerbangan British Airways juga baru saja menggunakan biometrik boarding untuk seluruh penerbangan domestik di Bandara Heathrow Terminal 5, London.

2. Artificial intelligence (AI)

 Teknologi AI cenderung lebih baru dibandingkan dengan biometrik.

Teknologi ini dipercaya mampu membantu keamanan bandara seiring pelonjakan penerbang terjadi.

“Semakin sibuk bandara, maskapai penerbangan dan organisasi keamanan akan bekerjasama untuk semakin mengandalkan AI untuk menjaga keamanan dan keefisiensian,” tutur Brooks.

Saat ini, distrik pelabuhan Port Authority of New York and New Jersey merupakan salah satu yang menggunakan teknologi AI untuk membantu dalam menyaring perlengkapan saat masyarakat melakukan check-in atau sedang membawa tas.

Teknologi tersebut memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi tas yang dianggap mencurigakan. 

AI akan memberikan informasi tersebut kepada agen Transportation Security Administration (TSA) untuk dilakukan pemeriksaan kembali sebelum tas dimasukan ke pesawat atau diberikan kepada penumpang.

Kemudian, maskapai British Airways di Bandara Heathrow Terminal 5 saat ini sedang mencoba menggunakan teknologi AI melalui robot buatan BotsAndUs.

Robot yang dapat berinteraksi dengan penumpang melalui beberapa bahasa untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan seputar penerbangan.

3. Aplikasi penerbangan memadai

Halaman
123