TRIBUNTRAVEL.COM - Patung gajah di Simpang Lima Sukorame, Gresik Jawa Timur menjadi perbincangan di media sosial.
Patung gajah tersebut tak memiliki mata dan dan telinga. Warga Gresik menilai filosofi pembuatan patung gajah itu terlalu jauh dari bentuk gajah pada umumnya.
Patung gajah yang berada di simpang lima Sukorame disebut-sebut menghabiskan anggaran Rp 1 miliar.
"Kok ya cuma gitu. Nggak ada mata dan telinga, cuma kaki dan belalai saja. Lucu saja melihatnya," ucap Dian Nuraini (28), salah seorang pengendara yang lain.
Patung gajah tersebut kemudian menjadi perbincangan di media sosial.
Simpang lima Sukorame tempat patung gajah menghubungkan lima jalan raya yang berada di tengah kota Gresik.
• Misteri Hidung Patung Kuno yang Selalu Patah, Benarkah Hanya Kebetulan?
Mulai dari Jalan Raya Jaksa Agung Soeprapto, Jalan Proklamasi, Jalan Dr Soetomo, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Usman Sadar.
Rp 900 Juta untuk Dua Landmark, Dibiayai Petrokimia Gresik
Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono mengatakan proyek landmark itu adalah kerjasama antara Pemkab Gresik dan PT Petrokimia Gresik.
Ia menjelaskan pembangunan keseluruhan dari proyek tersebut menelan biaya hampir Rp 1 miliar atau sekitar Rp 900 juta.
Biaya tersebut tak hanya digunakan untuk membangun patung gajah di Simpang Lima Sukorame, tapi untuk pengerjaan proyek landmark di dua spot di daerah tersebut.
Proyek pembangunan ada di antara Jalan Raya Dr Soetomo dan Proklamasi. Sedangkan pembangunan lainnya ada di antara Jalan Raya Achmad Yani dan Usman Sadar.
Anggaran Rp 900 juta digunakan untuk tenaga dan material, tanpa pembelian lahan karena pembangunan dilakukan di atas lahan milik Pt Petrokimia Gresik.
"Kemarin itu habis sekitar Rp 900 jutaan lebih, hampir Rp 1 miliar," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2020).
Sementara itu Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekda Pemkab Gresik Ida Lailatussa'diyah mengatakan pembiayaan pengerjaan proyek itu semuanya dilakukan oleh Petrokimia Gresik.