Sebelum karya seninya ditampilkan secara terbuka untuk konsumsi publik, Louvre mengundang para seniman untuk tinggal dan bekerja di dalamnya dan memperlakukan situs ini sebagai retret kreatif.
Pada 1608, Henri IV mulai menawarkan studio dan tempat tinggal di Louvre kepada para seniman.
Di Louvre, mereka bisa memahat, melukis, dan melakukan apa pun yang mereka inginkan.
Namun, pada abad ke-18, jumlah penghuni liar yang semakin banyak membuat Louvre berantakan.
Sehingga, ketentuan residensi bagi para seniman itu pun akhirnya dihapus.
3. Diganti nama oleh Napoleon Bonaparte.
Setelah dinobatkan sebagai kaisar pada 1804, Napoleon Bonaparte tidak terlalu bangga.
Setelah memelopori transformasi Louvre dari pusat budaya menjadi monumen untuk memperingati dirinya, Napoleon Bonaparte mengubah namanya menjadi Musée Napoléon dan menggantung lukisan Mona Lisa di kamar tidurnya.
5. Lukisan Mona Lisa dicuri di depan publik.
Lukisan Mona Lisa pernah dicuri dalam aksi yang tidak terlalu rapi.
Para penjahat mengangkat Mona Lisa dari dinding tempatnya bertengger di Louvre pada 1911.
Tiga teknisi Italia bersembunyi di museum semalaman, lalu menurunkan lukisan itu dari dinding dan membawanya ke depan publik.
Satu dari pelaku mencoba menjualnya dua tahun kemudian, tetapi ada seorang calon pembeli yang merasa curiga dan menelepon polisi.
Liputan media berikutnya dianggap sebagai satu alasan mengapa Mona Lisa menjadi lukisan yang paling terkenal di dunia.
6. Pernah ditutup karena kasus pencopetan.
Baca tanpa iklan