TRIBUNTRAVEL.COM - Jika mendengar namanya Fort Rotterdam pasti mengira bahwa benteng ini adalah milik Belanda.
Namun, salah, Benteng ini adalah peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang bernama Benteng Jumpandang. Benteng tersebut dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa X yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung yang bergelar Karaeng Tunipalangga Ulaweng.
Benteng yang juga disebut Jumpandang rusak akibat serbuan VOC di bawah pimpinan Admiral Cornelis Janszoon Speelman pada tahun 1655-1669.
Kala itu Kerajaan Gowa dibawah pemerintahan Sultan Hasanuddin.
Akibat serangan ini, Kerajaan Gowa mengalami kekalahan dan pada tanggal 18 November 1667 Raja Gowa dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya yang menyebabkan Benteng Jumpandang harus diserahkan kepada VOC.
Setelah dikuasai oleh Belanda, Benteng Jumpandang kemudian diganti menjadi Fort Rotterdam, sesuai dengan nama kota kelahiran Speelman di Belanda.
• Liburan ke Makassar, Ini Spot Terbaik Berburu Foto di Fort Rotterdam
Hingga saat ini disebut dengan Fort Rotterdam.
Tahukah Anda tentang beberapa fakta menarik dari Fort Rotterdam ini?
Berikut hasil rangkuman Tribuntimurwiki.com:
1. Luas Lahan Terbagi Dua
Dilansir dari https://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/, benteng Rotterdam terletak di Jl. Ujung Pandang Nomor 1, Kelurahan Bulogading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makasar, Sulawesi Selatan.
Benteng dengan luas bangunan 11.805,85m2 tersebut dibangun diatas lahan seluas 12,41 ha. Lahan seluas tersebut kemudian dibagi lagi menjadi 2 (dua), yaitu lahan inti yang meliputi 3,10 ha serta lahan penyangga seluas 9,31 ha.
Benteng Rotterdam memiliki 5 bastion dengan sejumlah bangunan dan struktur di dalam benteng, meliputi pintu gerbang, 16 bangunan bergaya kolonial, sumur kuno, parit keliling, dan tembok keliling.
Kelima bastion tersebut yaitu Bastion Bone yang terletak di sebelah barat, Bastion Bacan yang terletak di sudut barat daya, disudut barat laut adalah Bastion Buton, Bastion Mandarsyah di sudut timur laut, dan Bastion Amboina yang terletak di sudut tenggara.
Benteng yang dikelilingi oleh parit kecuali disisi barat tersebut memiliki ukuran berbeda-beda disetiap sisinya.