Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Curhat Pramugari saat Alami Kondisi Darurat di Pesawat, Harus Tetap Tenang di Depan Penumpang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pramugari memasang masker oksigen

Kapten memanggl kami lagi, dan jantungku benar-benar berdebar.

Tepat saat kapten memanggil, seorang penumpang berdiri dari kursi dan pingsan di lorong.

Saat itu ada empat pramugari di pesawat ini, sehingga ada pramuragi lain yang menjawab panggilan kapten. Sementara aku mengurusi penumpang ini.

Dalam hati aku bertanya-tanya, bagaimana aku mengamankan orang ini jika kita turun? Apakah aku harus meninggalkannya dan mencari tahu isi panggilan kapten?

Tidak satu pun dari penumpang tahu tentang masalah mesin yang dialami pesawat.

Tak lama seorang paramedis datang dan membantu penumpang itu. Ia mengatakan dadanya sangat sesak.

Kami lalu memberinya kantong oksigen dan membawanya ke tempat duduk.

Setelah aku selesai mengatasi penumpang ini di kursinya, aku melihat pramugari utama mengenakan rompi pelampung berwarna kuning dan mendatangiku.

Dia memberi tahuku, tadi kapten bisa menyalanak mesin kembali dan kita akan mendarat sekitar satu jam.

Aku mengirim pesan tentang penumpang yang sakit.

Aku berdiri di belakang, berkeringat setelah membatu lelaki yang pingsan tadi kembali ke kursinya dan berusaha menenangkan diri.

Beruntung kami mendarat dengan selamat tanpa insiden," ungkapnya.

Sementara itu dalam utas Reddit, seorang pilot berbagi cerita saat menerbangkan pesawat Boeing 737.

"Aku menerbangkan 737 dan mengalami turbulensi. Pesawat yang aku kemudikan membelok ke kiri dengan tajam hingga moncongnya miring.

Aku berusaha mengendalikan, tetapi sudutnya hampir lebih dari 90 derajat.

Halaman
123