Ocit menjelaskan, sebelum sampai mereka rehat sejenak di Gitgit untuk membeli durian.
Tak langsung pulang, rombongan ini pun sempat singgah ke air terjun Banyumala yang terkenal indah.
Perjalanan berakhir pada Minggu (26/1/2020), dengan semuanya naik motor dan membawa alat camping sendiri.
Biaya pun terasa lebih ringan, karena ditanggung bersama-sama, jika dibandingkan pergi sendirian.
“Biayanya per orang itu Rp 160 ribuan lah, untuk sewa boat, sewa alat snorkeling, dan makan malam,” sebutnya.
Seluruh anggota juga diimbau less plastik, agar tetap menjaga lingkungan dan alam semesta ke depan.
“Sebab traveller dan backpacker, juga punya andil menjaga lingkungan menjadi tempat yang bersih. Satu diantaranya dengan mengurangi bahkan tidak menggunakan plastik sama sekali. Jadi bisa membuat Bali bersih dan asri,” katanya.
Lanjutnya, di setiap agenda perjalanan BPI Chapter Bali memang selalu disisipkan pesan untuk ikut menjaga lingkungan dan pesan positif lainnya.
Sehingga tidak hanya menikmati, tapi ikut menjaga untuk masa depan anak cucu bersama.
BPI Chapter Bali sendiri, memang kerap membuat acara travelling skala besar.
Baru-baru ini mereka datang dari trip ke Lombok.
Kemudian rencana ke depan, dalam waktu dekat akan trip ke Ijen.
“Ya siapapun yang punya ide bisa disumbangkan, nanti dibicarakan eksekusinya bagaimana,” jelasnya.
• Waktu Terbaik dan Tarif untuk Melihat Lumba-lumba di Pantai Lovina Bali
• Dampak Virus Corona untuk Pariwisata di Indonesia, Pengunjung di Bali Zoo Menurun
• Indahnya Sunset di Pantai Penimbangan, Tempat Nongkrong Favorit di Singaraja Bali
Artikel ini telah tayang di Tribuntribunbalitravel.com dengan judul Serunya Sensasi Melihat Lumba-lumba di Pantai Lovina
Baca tanpa iklan