Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Sadhu, Orang Suci di India yang Tinggalkan Semua Hal Berbau Duniawi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sadhu di India

Satu contoh adalah Baba Ashutosh.

Dia dibesarkan dalam keluarga kaya raya di Varanasi, dan setelah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi pada usia 21 tahun, ia memulai bisnis pemasarannya sendiri.

Baba Ashutosh (Souleyman Messalti)
Baba Ashutosh (Souleyman Messalti)
Baba Ashutosh di rumahnya (Souleyman Messalti)

Namun, kematian mendadak ayahnya enam tahun setelah itu membuat Baba merenungkan kembali tujuan hidupnya dan mempertanyakan struktur masyarakat yang ada saat ini.

Selanjutnya, ia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya untuk spiritualitas, agama, dan disiplin diri yang ekstrem.

Sebagian besar pertapa Hindu dapat dikategorikan secara luas menjadi dua kelompok.

Pertama, Shaiva Sadhus, yang merupakan penyembah dewa Dewa Siwa, dan kedua, Waisnava Sadhus, yang mendedikasikan diri mereka untuk dewa Wisnu.

Namun, ada divisi dan subkelompok yang tak terhitung jumlahnya di dalam dan di luar kedua kelompok.

Meski begitu, cukup banyak praktik yang umum di antara mereka.

Seperti menjalani kehidupan rahib, berpakaian dalam nuansa warna oranye dan merah, mempertahankan rambut dalam jatas atau gimbal, dan lainnya.

Bahkan meski beberapa praktik tetap standar di antara kebanyakan sadhu Hindu, masih banyak tradisi eksklusif untuk beberapa subkelompok Sadhu.

Misalnya, sekte Aghori yang penuh rahasia diketahui melumuri tubuh mereka dengan abu dari tempat kremasi Hindu, dan menggunakan tengkorak manusia sebagai mangkuk atau wadah sumbangan dari orang-orang.

Naga Sadhus, adalah pertapa tanpa busana yang biasanya tinggal di gua atau tempat yang jauh dari masyarakat.

Namun, Naga Sadhus muncul di tengah publik setiap beberapa tahun di Kumbh Mela, sebuah pertemuan peziarah keagamaan terbesar di dunia.

Kumbh Mela diadakan setiap 12 tahun di salah satu dari empat tempat ini; Haridwar, Allahabad, Nashik, dan Ujjain.

Pertemuan tersebut dianggap telah terjadi dalam beberapa bentuk selama sekitar dua milenium, dan berfungsi untuk menyatukan semua Sadhu dari seluruh negeri.

Halaman
123