Menurut data dari IATA, pendapatan industri penerbangan global meningkat dua kali lipat hingga mencapai 838 milliar dollar AS pada 2019, sementara pada 2003 mencapai 322 miliar dollar AS.
"Walaupun hanya berdampak pada satu pasar kelas dua, seluruh negara, atau area yang lebih luas, dampak tersebut tentu saja tidak bisa diprediksi dan ada di luar kontrol industri ini," jelas Brendan Sobie, seorang analis aviasi independen yang berada di Singapura.
Maskapai penerbangan apa saja yang terdampak berat?
Banyak maskapai penerbangan termasuk Korean Air Lines, Scoot, China Airlines Ltd, dan ANA mengumumkan mereka membatalkan penerbangan dari dan keluar Wuhan semenjak pihak berwajib mengumumkan penutupan kota.
T’way Air, maskapai budget rendah dari Korea Selatan juga mengumumkan penundaan perilisan rute baru mereka menuju Wuhan yang tadinya akan dilaksanakan pada awal pekan ini.
Situs pendeteksi penerbangan, FlightRadar24 menunjukkan, berdasarkan info terakhir yang diperoleh pada pukul 06.00 GMT pada Kamis (23/1/2020), ada 184 penerbangan Wuhan yang dibatalkan atau sekitar 60 persen keberangkatan yang terdaftar untuk hari itu telah dibatalkan.
Bandara Tianhe di Wuhan menyumbang sekitar dua persen dari total lalu lintas penerbangan China. Bandara Tianhe sebagian besar melayani rute domestik.
Broker Jefferies memperkirakan, sekitar 88,8 persen penerbangan di sana merupakan penerbangan domestik, dengan China Southern Airlines memegang pasar paling besar yaitu sekitar 30 persen.
Apakah para penumpang membatalkan perjalanan ke China?
Travel agent terbesar di Korea Selatan, Hanatour Service Inc mengatakan, pembatalan perjalanan ke China telah meningkat sekitar 20 persen pada minggu ini jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Kasus yang terjadi termasuk penundaan perjalanan dan penggantian ke destinasi yang lain, menurut pihak dari Hanatour.
Rajeev Kale, penanggung jawab wilayah untuk divisi liburan Thomas Cook India mengatakan, beberapa pelanggan memiliki kekhawatiran khusus mengenai perjalanan ke China.
"Banyak dari pelanggan kami yang akhirnya memilih untuk menunggu dan mengawasi untuk melihat perkembangan selanjutnya," ujar Rajeev seperti dilansir dari Reuters.
Philippine Airlines, Garuda Indonesia, dan Japan Airlines mengatakan, tidak ada penurunan dalam pemesanan dari dan ke China.
Sementara maskapai penerbangan low budget Cebu Pacific mengatakan, beberapa penumpang telah mengemukakan kekhawatiran mereka mengenai aman tidaknya untuk terbang tapi tidak sampai pembatalan pemesanan.
• Diduga Jadi Sumber Virus Corona, Wuhan Jual Kuliner Ekstrem, dari Lidah Buaya hingga Testis Banteng
• Kuliner Ekstrem dari Pasar Wuhan Ini Diduga jadi Sumber Virus Corona
• Diisolasi karena Virus Corona, AirAsia Batalkan Seluruh Penerbangan dari dan ke Wuhan, China
• AirAsia - Maskapai Ini Buka Rute Kuala Lumpur-Wuhan, Tiketnya Mulai Rp 1 Jutaan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Virus Corona Wuhan, Bagaimana Nasib Maskapai Penerbangan?"