Jika mendengar suara transaksi layaknya pasar, sudah menjadi tradisi di kalangan pendaki untuk melemparkan uang koin ke tanah.
Kemudian, setelah melempar uang koin, pendaki dianjurkan untuk memungut batu kerikil yang ada di sekitarnya layaknya usai membeli.
Fenomena Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga menjadi perhatian tersendiri bagi para peneliti.
Hal ini lantaran lokasi Pasar Bubrah di Gunung Merapi terlihat cukup kontras dari lereng-lereng gunung pada umumnya.
Umumnya, lereng gunung terlihat subur dan dipenuhi tanaman-tanaman hijau serta vegetasi khas dataran tinggi.
Namun, Pasar Bubrah di Gunung Merapi justru tampak tandus dan gersang, penuh dengan pasir, kerikil, serta bebatuan.
Hal tersebut dikarenakan Pasar Bubrah di Gunung Merapi adalah lokasi sisa-sisa letusan Gunung.
Bahkan, dipercaya Pasar Bubrah merupakan lokasi awal terbentuknya Gunung Merapi 2.000 tahun yang lalu.
Pendaki juga dapat mencium aroma belerang yang menyengat ketika memasuki Pasar Bubrah di Gunung Merapi.
Kini Pasar Bubrah di Gunung Merapi menjadi pos terakhir bagi para pendaki yang ingin sampai di puncak gunung.
Wikipedia mencatat, Pasar Bubrah di Gunung Merapi juga biasanya menjadi lokasi pemasangan tenda dan tempat beristirahat bagi para pendaki.
Apakah kamu adalah salah satu pendaki yang pernah mencapai Pasar Bubrah di Gunung Merapi? (*)
• Harga Tiket Masuk dan Cara Menuju Langlang Buana Agrowisata Bhumi Merapi di Jogja
• Informasi Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Merapi Park untuk Liburan Tahun Baru Imlek 2020
• Jam Buka dan Harga Tiket Masuk Agrowisata Bhumi Merapi Yogyakarta
• Tak Perlu Mendaki! Ini 5 Tempat Terbaik Menikmati Keindahan Gunung Merapi dari Kejauhan
• Deretan Foto dan Video Gunung Merapi Meletus yang Viral di Medsos
Artikel ini telah tayang di Grid.Id dengan judul Misteri Pasar Bubrah di Gunung Merapi yang Kerap Dijuluki Pasar Setan, Pernah Disebut Mbah Marijan Sebagai Lokasi Kerajaan Gaib
Baca tanpa iklan