Kelima wisatawan itu dideportasi ke Bolivia pada Rabu (15/1/2020).
Menurut laporan Kepolisian Nasional Peru, seorang wisatawan Argentina bernama Nahuel Gomez tengah menghadapi tuduhan melakukan kejahatan terhadap warisan budaya dan tetap ditahan di Peru.
Sementara itu, Kementerian Kebudayaan juga telah mengidentifikasi para pelaku itu di antaranya empat pria dan dua wanita dari Argentina, Chili, Brasil, dan Perancis.
Kementerian mengatakan ada bukti bahwa kelompok wisatawan itu telah menyelinap ke situs secara ilegal pada Sabtu malam, merusak dinding batu di Kuil Matahari dengan menyebabkan potongan jatuh sekitar 20 kaki dan memecahkan lantai.
Kotoran manusia juga ditemukan di situs.
Kantor Kementerian Kebudayaan Cusco mengatakan bahwa Gomez telah mengakui menyebabkan kerusakan pada dinding kuil dan memasuki taman secara ilegal sebelum fajar.
Turis berulah di situs suci
Kejadian menjijikkan ini menambah perbincangan seputar pariwisata di situs-situs suci dan kuno.
Bulan Oktober 2019, pihak berwenang Australia memulai penutupan batu Uluru setelah banyak wisatawan yang merusak lingkungan.
Sementara itu, serangkaian penutupan UNESCO di seluruh dunia, termasuk Teluk Maya di Thailand dan Ngarai Fjadrarglijufur di Islandia menimbulkan pertanyaan apakah pariwisata berdampak negatif bagi keindahan alam.
• Lebih dari 6.000 Orang Tandatangani Petisi Tolak Pembangunan Bandara di Machu Picchu
• 5 Destinasi di Amerika Selatan dengan Pemandangan Terindah, Termasuk Machu Picchu di Peru
• Jadi Magnet Wisata, Machu Picchu Sering Dikunjungi Turis Indonesia yang Liburan di Peru
• 7 Destinasi Populer Ini Jadi Wisata Terburuk untuk Dikunjungi Wanita, Satunya Machu Picchu
• Catat! Begini Aturan Baru Berkunjung ke Machu Picchu Agar Tak Rusak Situs Budaya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Ditiru, Turis Ditangkap karena Buang Air Besar di Machu Picchu"
Baca tanpa iklan