3. Insiden Vampir Mercy Brown
Pada akhir 1800-an, Inggris berada di tengah-tengah tren vampir.
Mereka percaya jika vampir itu adalah penyakit menular dan memakan manusia.
Rhode Island, Connecticut, dan Vermont semua menderita wabah tuberkulosis, yang disebut wabah vampir pada saat itu.
Penyebabnya masih belum diketahui pada saat itu, walaupun orang-orang tahu satu anggota keluarga terkena penyakit itu, yang lain segera menyusul.
Teori populer saat itu adalah anggota keluarga yang terinfeksi pertama menguras kekuatan hidup dari keluarga mereka.
Mereka yang meninggal karena terinfeksi digali dan diperiksa.
Jika tubuh mereka tampak "terlalu segar", diasumsikan mereka adalah vampir.
Ada beberapa cara yang diusulkan untuk menghentikan wabah vampir.
Yang paling sederhana dan paling tidak mengerikan adalah membalikkan tubuh di kuburnya, sehingga menghadap ke bumi.
Yang lain akan membakar organ-organ tubuh.
Terkadang, dikombinasikan dengan memenggalnya.
Beberapa bahkan percaya menghirup asap dan abu dari organ yang terbakar akan menyembuhkan wabah vampir mereka.
Mercy Brown mungkin merupakan kasus penggalian yang paling terkenal.
Keluarganya tidak setuju vampir disalahkan atas kematiannya.
Mereka tidak ingin tubuhnya digali.
Namun, ketika penduduk desa lainnya bersikeras dan ayahnya menyerah.
Ketika Mercy digali.
Saat dibuka, mereka terkejut karena mayat Mercy dalam kondisi sangat baik.
Penduduk desa panik dan membakar jenazahnya.
Mereka memakan abu yang dibuat oleh hati dan mencampurnya dengan air.
Kemudian, mereka memaksa saudara Mercy, yang dipercaya terkena wabah vampir untuk minum abu itu.
Meskipun penduduk desa berpikir ini akan menyembuhkan penyakitnya, saudara Edwin meninggal dua bulan kemudian.
• Menelusuri Sendang Ngembel, Tempat Wisata di Bantul yang Jadi Saksi Sejarah Kerajaan Mataram
• 4 Tempat Wisata Bersejarah Iran Ini Masuk Daftar Situs Warisan Dunia UNESCO
• 5 Kecelakaan Teknis Terburuk Sepanjang Sejarah, Tenggelamnya Kapal Titanic Tewaskan Ribuan Orang
• Menilik Jejak Sinterklas yang Identik dengan Perayaan Natal di Dua Kota Bersejarah di Turki
• Mengulik Sejarah Gereja Sion, Satu Gereja Tertua di Indonesia
TribunTravel/Ambar Purwaningrum
Baca tanpa iklan