TRIBUNTRAVEL.COM - Satu cara seorang backpacker memilih destinasi liburannya adalah dengan melihat biaya hidup di tempat tujuan tersebut.

Ambil kata, Swiss dan Prancis sama-sama negara di Eropa namun biaya hidup di Prancis lebih rendah daripada negara jirannya tersebut.

Menurut indeks yang dikeluarkan Numbeo, sebuah lembaga pemeringkatan biaya hidup di dunia, makan di restoran di Bern, Ibu Kota Swiss, akan lebih mahal 34 persen dibandingkan di Paris, Ibu Kota Prancis.

Sementara harga kebutuhan pokok, seperti roti, susu, pasta, dan lain sebagainya, lebih murah 29 persen di Paris daripada di Swiss.

Itu menurut daftar terbaru yang dikeluarkan oleh Numbeo.

Crowd-sourcing

Lembaga yang berkedudukan di Serbia itu mengumpulkan data secara secara kolaborasi alias crowd-sourcing, yang kemudian diolah menggunakan filter yang dirancang oleh mereka.

• 5 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Cocok Buat Kamu yang Ingin Liburan ala Backpacker

Hasil dari data-data tersebut adalah indeks, dengan biaya hidup di New York, Amerika Serikat sebagai
patokan.

Maka, indeks New York di daftar itu selalu 100, yang mengindikasikan 100 persen.

Dalam daftar terbaru ini, Zurich di Swiss dinobatkan sebagai kota termahal di dunia, karena biaya hidup tertinggi dibandingkan kota lainnya, dengan indeks 128,29.

Artinya, biaya hidup di sana 28.29 persen lebih mahal daripada New York.

Di bawah Zurich, empat kota besar lainnya di Swiss, yakni Basel, Lausanne, Geneva, dan Bern, menempati peringkat 2 sampai 5.

Setelah Swiss, Norwegia merupakan negara dengan biaya hidup termahal di dunia, lalu Amerika Serikat.

Eropa

Untuk benua Eropa, Swiss adalah negara dengan biaya hidup termahal, diikuti berturut-turut Norwegia,
Eslandia, dan Denmark.