Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Tradisi Unik Tahun Baru Imlek di China, dari Festival Musim Semi hingga Tidak Bersih-bersih

Editor: Gigih Prayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Imlek di China

Tahun baru Imlek juga memiliki cerita atau mitologi di baliknya.

Menurut legenda, ada monster yang bernama Nian yang datang setiap tahun baru. Karenanya, banyak orang bersembunyi di dalam rumah.

Namun, suatu ketika seorang anak punya ide untuk melawan Nian dengan petasan.

Akhirnya Nian berhasil diusir dan masyarakat merayakannya dengan menyalakan semakin banyak petasan.

Menyalakan petasan dan kembang api dianggap sebagai simbol mengusir monster dan nasib buruk di malam tahun baru.

Pagi hari saat tahun baru, petasan kembali dinyalakan untuk menyambut tahun baru dan nasib baik.

Di China juga ada tradisi membakar kertas yang dicetak seperti uang dan emas batangan, sebagai simbol menghormati leluhur yang sudah meninggal dunia.

Tapi, tradisi menyalakan petasan ini juga dibatasi dan bahkan dilarang karena alasan keamanan dan polusi udara.

Di China ada sekitar 500 kota yang melarang menyalakan petasan dan kembang api.

Waktunya Mudik

Suasana Imlek di Beijing, China. (projectpengyou.org)

Jika di Indonesia orang-orang banyak yang mudik saat Idul Fitri atau Natal, di China banyak keluarga mudik saat tahun baru Imlek.

Saat Imlek, malam tahun baru adalah waktunya makan malam bersama keluarga.

Ini membuat banyak orang yang tinggal di kota mengunjungi orang tua di daerah pedesaan, teman-teman.

Begitu banyaknya jumlah orang yang mudik ke kampung halaman, ada sebutan khusus untuk mudik saat Imlek, yaitu chunyun atau Migrasi Musim Semi.

Tidak Bersih-Bersih di Tahun Baru

Halaman
123