TRIBUNTRAVEL.COM - Pecinan di Solo mulai bersolek menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2020 yang jatuh pada Sabtu (25/1/2020).
Ribuan lampion merah beragam bentuk pun mulai menghiasi setiap sudut kawasan Pecinan sekitaran Pasar Gede Solo.
Di antaranya mulai dari Jalan Urip Sumoharjo, Jalan RE Martadinata, hingga Jalan Jenderal Sudirman.
Persiapan demi persiapan terus dilakukan guna menyongsong perayaan Tahun Baru Imlek 2020.
Bahkan, persiapannya sudah dimulai sejak pertengahan Desember 2020.
Tokoh Tionghoa Solo, Sumartono Hadinoto mengemukakan, penyalaan lampion dimulai 15 Januari 2020 sampai 15 Februari 2020.
"Kami berharap paling lambat 15 Januari sudah bisa menyala karena sudah kontrak dengan PLN tanggal tersebut sudah mulai dialiri listrik," ucap Sumartono kepada TribunSolo.com, Selasa (7/1/2020).
"Tanggal tersebut listrik harus sudah bisa kita gunakan karena tanggal 19 Januari sudah harus nyala untuk acara Grebeg Sudiro," imbuhnya membeberkan.
Tonton juga:
Sumartono berujar penyalaan lampion lebih awal supaya bisa melakukan pengecekan sebelum acara Grebeg Sudiro dihelat.
"Jadi kita memang biasanya empat hari sebelum grebeg sudah mulai menyalakan lapion untuk mengecek masih ada yang konslet ataupun mati, kita periksa semua," ujar dia.
Sebanyak 5.000 lampion bakal memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek 2020 di kawasan Pecinan Solo.
Sumartono menjelaskan jumlah tersebut tidak mengandung filosofi tertentu.
"Tidak ada filosofi, karena kita hanya melihat lokasi ternyata dengan lokasi seluas itu butuhnya 5.000 lampion, sebetulnya tidak ada filosofi tertentu," jelas dia.
Komposisi lampion yang dipasang dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2020 juga berbeda.