Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bukan Dikubur atau Kremasi, Mayat Suku Dani di Papua Ini Diasapi hingga Kering

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suku Dani yang mendiami Lembah Baliem, Wamena, Papua dengan pakaian adat dan tradisi.

Gubuk ini tak cuma berfungsi sebagai penyimpanan, namun juga tempat untuk melakukan tradisi pengasapan.

Setiap tahunnya, anggota suku yang mendapatkan tugas menjaga mumi, akan diminta untuk mengasapi.

Tujuannya untuk membuat mumi tetap kering dan awet.

Mumi ini biasanya dijaga kerabat dan keturunannya.

Jadi bila penjaganya telah tiada, maka anak si penjaga harus menggantikannya.

Tradisi merawat mumi terus diturunkan.

Mereka percaya, jika mumi ini akan membawa berkat bagi suku.

Beruntung kini tradisi mumi sudah tak dijalankan lagi.

Ini terjadi berkat masuknya agama di Papua.

Kini hanya tersisa 6 atau 7 mumi saja, sebagian sudah berusia lebih dari 250 tahun.

Mumi suku Dani (necrotravel.files.wordpress.com)

Biasanya dikeluarkan saat hendak melakukan perawatan atau ketika ada wisatawan yang datang berkunjung.

Ingin melihatnya secara langsung?

Siapkan tiket pesawat menuju desa Wogi, Wamena, Papua.

Fakta Unik Suku Dani, Hidup Terisolasi hingga Punya Tradisi Potong Jari saat Berduka

Suku Dani - Etnis Terpencil di Indonesia Ini Punya Cara Unik Kenang Keluarga yang Telah Tiada

7 Fakta Unik Papua Nugini, Negara Tetangga Indonesia yang Punya Banyak Bahasa

5 Fakta Unik Kuala Kencana, Kota Modern di Tengah Hutan Papua

TribunTravel/Ambar Purwaningrum