Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Bukit Kapur Setigi, Tempat Wisata Instagramable di Gresik yang Dulunya Tempat Pembuangan Sampah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Desa Wisata Sekapuk, Kabupaten Gresik, dengan wisata andalan bukit Setigi.

TRIBUNTRAVEL.COM - Bukit kapur di Desa Sekapuk, Kabupaten Gresik, sudah lama dimanfaatkan warga untuk aktivitas menambang dan sebagai tempat pembuangan sampah ditepi jalan.

Bisa dibilang tempat kumuh.

Kini, sejak awal tahun 2018 disulap menjadi wisata bukit kapur Setigi.

Perbukitan kapur yang menjulang tinggi ditambah lagi dengan luas wilayah 6 hektar, membuat kepala desa (Kades) terpilih Abdul Halim membersihkan lokasi tersebut.

Tempat pembuangan sampah (TPS) dipindah jauh dari pemukiman warga.

Sedangkan warga sekitar diperbolehkan menambang bukit kapur untuk batu bata putih.

Awalnya, bukit kapur tersebut hanya dimanfaatkan warga untuk berswafoto.

Karena bukit kapur berwarna putih dan tinggi menjulang merupakan salah satu spot foto yang menarik.

Kemudian diberi tulisan I Love Sekapuk berwarna merah di tengah bukit kapur itu.

Tonton juga:

Hasilnya, semakin ramailah para pengunjung yang datang.

"Ini merupakan anugerah bagi warga Desa kami. Saya memanfaatkan bukit yang dulunya tempat buang sampah ini untuk menyejahterakan warga. Mereka tidak perlu kerja di luar desa. Cukup di sini karena potensinya besar. Warga bisa investasi juga," kata Abdul Halim.

Ternyata, ucapannya itu malah membuat warga tertawa. Mayoritas warga bekerja sebagai penambang batu itu menganggap kadesnya gila.

Desa Wisata Sekapuk, Kabupaten Gresik, dengan wisata andalan bukit Setigi. (surya.co.id/willy abraham)

Satu persatu kawasan bukit kapur ditata. Warga diajak untuk berinvestasi dengan iuran Rp 8 ribu per hari atau Rp 2,4 juta dalam satu tahun.

Uang tersebut digunakan untuk pengembangan wisata seperti membangun food court, danau buatan, topeng dan musholla.

Perlahan tapi pasti, wajah Desa Sekapuk mulai berubah.

Pengunjung datang warga yang berjualan di food court merasakan manfaatnya.

Mereka adalah warga yang ekonomi menengah ke bawah yang kurang mampu dipilih per satu RT.

Mereka diberdayakan untuk berjualan makanan apapun di food court yang tersedia.

Mulai, bakso, soto, bonggolan, gorengan dll.

"Saya cuman pesan harganya yang ekonomis jangan mahal," terangnya.

Wisata bukit Sekapuk sendiri diberi nama dengan Setigi merupakan singkatan dari Selo, Tirto, Giri artinya batu, air dan bukit.

Berada di kawasan Gresik utara di Kecamatan Ujungpangkah.

Wisata bukit kapur Sekapuk diharapkan menjadi alternatif wisata di Gresik.

Wisata Sekapuk terletak 27 km dari exit tol Manyar. Dapat ditempuh dengan kendaraan selama 40 menit.

Berbagai macam wisata ditata untuk mempercantik wisata bukit kapur itu. Seperti danau buatan, taman, musholla, ukiran topeng dari bukit kapur, pujasera dan taman kelinci.

"Target tahun baru 2020 semua sudah selesai," kata Abdul Halim.

Untuk tiket masuk hanya ditarik biaya parkir saja saat ini. Sepeda motor hanya ditarik biaya Rp 5 ribu, kemudian roda empat Rp 10 ribu. Bagi yang foto pre wedding gratis.

"Satu mobil isi orang 10 ya cuman ditarik karcis parkir mobilnya saja dihitung. Itu buat listrik dan dua karyawan di sini, warga Sekapuk sendiri," paparnya.

Jam buka mulai pukul 09.00 Wib sampai 17.00 Wib jika ada event maka rujukan ke BUMDes bisa mulai pagi hingga malam.

Penggunaan Dana Desa Hanya untuk Paving

Bekas tambang kapur yang disulap menjadi Wisata Setigi di Desa Sekapuk ternyata tidak banyak menggunakan dana desa.

Spot wisata di bukit kapur itu menggunakan tabungan investasi warga desa sendiri.

Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim mengatakan dana desa di desa Sekapuk sebagian besar digunakan untuk keperluan warga seperti membangun gedung.

Sebab, selama bertahun- tahun tidak ada gedung PAUD dan TK Dharma Wanita.

"Selama desa butuh, kenapa tidak dimasukkan ke desa. Sekarang dibuat bangun gedung,"ujarnya.

Pihaknya menggunakan sebagian kecil dana hanya untuk stimulan pembangunan wisata setigi.

Itupun bukan spot wisata seperti danau buatan, candi topeng di dinding bukit kapur.

"Pemanfaatan dana desa alokasi stimulus bukan 100 persen hanya paving pakai dana desa, selebihnya bukan dana desa," paparnya.

Lantas, dari mana pembangunan spot wisata itu ? Abdul Halim menceritakan bahwa saat pertama menjabat desa Sekapuk adalah sebuah desa tertinggal pada tahun 2018.

Kemudian, berusaha meyakinkan warga bahwa potensi bukit kapur yang dulunya bekas tambang dan tempat pembuangan sampah mampu menghasilkan uang.

Caranya, dibersihkan terlebih dahulu dan diviralkan melalui platform media sosial.

Perlahan tapi pasti bersama warga membuat taplus investasi.

Di Desa memiliki 460 Kepala Keluarga (KK) mereka semua menjadi investor dan memiliki selembar surat saham.

Caranya? Cukup iuran 8 ribu perhari maka dalam satu tahun menjadi 2,4 juta mereka sudah menjadi investor dan memiliki saham di bekas tambang kapur kumuh itu yang kini viral.

"Kami berbenah dari desa tertinggal 2018 menjadi desa maju tahun ini sudah sangat marathon sekali," kata dia.

Nah, pembangunan wisata seperti danau buatan dianggarkan menggunakan Taplus Invest.

"Satu blok wisata disini rencana anggaran pembangunan (RAP)nya Rp 1,46 miliar diambil dari Taplus invest, tidak ada sepeserpun dana desa," kata dia.

Rencananya seluruh spot wisata mulai dari pasar kuliner, taman kelinci, danau buatan, candi topeng, tangga drajad akan selesai pada awal tahun 2020.

Seluruh pekerja mulai dari pedagang di pasar kuliner, penjaga dan pekerja di Wisata Setigi berasal dari warga Desa Sekapuk dengan klasifikasi menengah ke bawah.

6 Kuliner Khas Gresik yang Cocok Jadi Menu Makan Siang

Nasi Krawu, Kuliner Asal Madura yang Populer di Gresik

Pesona Bawean - Keindahan Laut Pulau di Utara Gresik Ini Tak Kalah dari Gili Trawangan

6 Jajanan Daerah di Indonesia yang Selalu Dijadikan Takjil, Pernah Cicipi Bongko Kopyor Khas Gresik?

Kopi Ijo Tulungagung sampai Kopyok Gresik, 7 Penyajian Kopi Tak Biasa yang Cuma Ada di Indonesia

Dari Manis hingga Asin, Inilah 6 Kuliner Pelepas Dahaga dan Pemadam Kelaparan Khas Kota Gresik

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Desa Wisata Bukit Kapur Setigi Gresik, Bekas Tempat Pembuangan Sampah yang Kini Instagramable