Kawasan Kota Lama Semarang menjadi lokasi digelarnya Car Free Night pada malam Tahun Baru 2020.

Hal ini diungkapkan oleh Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, "Di luar dari jadwal car free night yang ada biasanya, pada malam Tahun Baru kita berlakukan juga car free night di Kota Lama."

Selama acara Car Free Night berlangsung, ada sebanyak lima mobil listrik yang disiapkan untuk mengantar pengunjung dari kantong parkir ke kawasan wisata yang telah disediakan.

Dengan begitu, pengunjung tentu akan merasa terbantu untuk mengakses kawasan wisata Kota Lama Semarang dari kantong parkir.

Adapun kantong parkir yang telah disediakan tersebar di Ex Pool Damri, PTPN (samping Café Sepur), Dream Museum Zone (DMZ), Depan SATPAS Polrestabes, Jalan Sendowo (Parkir Umum Kawasan Kota Lama), dan Jalan Cendrawasih.

Menurut Kabid Pengendalian Ketertiban (Daltib) Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang, Danang Kurniawan menyebutkan bahwa pemberlakuan car free night juga berfungsi untuk menghindari keruwetan lalu lintas.

“Sehingga pengunjung dapat lebih nyaman menikmati suasana Kota Lama,” ungkapnya.

Senada, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari memperkirakan adanya lonjakan pengunjung.

"Karena pergantian tahun baru bertepatan dengan libur Natal dan libur sekolah. Jadi seperti tahun-tahun sebelumnya biasanya destinasi wisata semakin ramai pengunjung" jelas Indriyasari.

5. Puncak Bogor

Acara Car Free Night rencananya juga akan digelar di kawasan Puncak Bogor pada hari ini, Selasa (31/12/2019).

Melansir laman Kompas.com, Kapolres Kabupaten Bogor, AKBP Muhammad Joni menghimbau masyarakat yang akan menghabiskan malam tahun baru di kawasan Puncak Bogor untuk memperhatikan aturan pelaksanaan Car Free Night.

"Car free night terhitung mulai Selasa, 31 Desember 2019, dimulai pukul 18.00 WIB hingga Rabu 1 Januari 2020 pukul 06.00 WIB pagi," ujar Joni usai menerima sidak Ombudsman Republik Indonesiadi Pos Polisi Gadog, Kabupaten Bogor, Sabtu (28/12/2019).

Joni melanjutkan, lokasi car free night akan digelar mulai dari Cigadog hingga kawasan Puncak.

"Jadi kurang lebih ada 22 kilometer. Itu sudah kita sampaikan termasuk kita pasang baliho-baliho seperti di atas sana agar masyarakat mengetahui," tutur Joni.