TONTON JUGA
Sesampainya di Malioboro dan sudah mendapatkan hostel dengan harga penawaran yang cukup, kamu bisa memulai hari pertama dengan berjalan-jalan di sekitar tempat tersebut.
Namun sebelum itu, kamu harus siapkan perut agar tidak lapar. Kamu bisa mencicipi gudeg khas Yogyakarta yang sangat terkenal di sana.
- Sarapan Pagi di Gudeg Mbah Lindu
Ketika sampai di Yogyakarta, makanan yang harus dicoba adalah gudeg. Namun, kamu harus mencoba gudeg di salah satu tempat makan paling populer: Gudeg Mbah Lindu.
Mbah Lindu dikenal sebagai penjual gudeg yang sudah berjualan sejak sebelum zaman penjajahan Jepang. Gudeg yang dijual oleh Mbah Lindu terkenal di kalangan wisatawan karena sejarah tersebut.
Bahkan, hampir setiap hari dagangannya selalu laris dibeli. Tidak hanya untuk dimakan di tempat, juga ada yang membeli gudeg Mbah Lindu untuk dijadikan sebagai oleh-oleh.
Mbah Lindu selalu berada di depan sebuah poskamling pinggir jalan dan sudah buka dagangan mulai dari pukul 05:00–10:00 WIB setiap hari.
Kamu bisa membeli gudeg Mbah Lindu dengan harga Rp 15.000–Rp 20.000.
Setelah sarapan, kamu bisa berjalan-jalan di sepanjang jalur pejalan kaki Malioboro sembari melihat-lihat pertokoan di sekitar sana dan mampir ke Titik Nol KM.
- Titik Nol KM
Tempat ini merupakan sebuah perempatan yang berada di Kantor Pos Besar Yogyakarta. Meski hanya jalanan biasa, namun Titik Nol KM punya daya tarik sendiri bagi para wisatawan.
Sebab, jika berkunjung ke perempatan ini, kamu akan melihat banyak sekali bangunan kuno khas Belanda yang masih berdiri, seperti Gedung Agung, Kantor BNI 1946, Kantor Pos, dan Benteng Vredeburg.
Di sini, kamu dapat melihat beberapa koleksi peralatan rumah tangga, senjata, pakaian, dan peralatan dapur peninggalan Belanda.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa melihat beberapa koleksi foto dan lukisan menarik dalam Benteng Vredeburg.