TRIBUNTRAVEL.COM - Mie ayam menjadi santapan nikmat dan favorit bagi sebagian orang, terlebih saat hujan turun.
Harga seporsi makanan khas Indonesia yang berisi mie kuning direbus, daging ayam hingga sayuran biasanya dipatok antara Rp 5.000 hingga Rp 13.000.
Namun di tangan Dwi Sapto, warga Dusun Jantir RT 2 RW 2 Desa Sindon, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali mie ayam justru dihargai hanya dengan Rp 3.000 saja per porsi.
Padahal di kawasan Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo.
Uniknya, jualan yang terbilang sangat murah dibandingkan harga pasaran itu bisa bertahan selama 28 tahun, ini kisahnya.
TribunSolo.com mencoba mengunjungi langsung, mengingat apa yang 'disembunyikannya' ternyata kini viral.
Karena kemudian banyak yang memposting mia ayam super murah dan memberikan testimoninya.
Adapun warung mie ayam milik Dwi Sapto berada di tengah kampung dan terlihat sederhana bahkan tanpa papan nama.
Gerobaknya juga, bukan gerobak besar dan hanya terbuat dari kayu dan triplek.
Sementara ruangan untuk para pelanggannya makan juga tidak besar dan hanya ada dua meja dengan kursi panjang.
Kebetulan saat itu waktu jam makan siang sekitar pukul 11.30 WIB.
• 5 Kedai Susu Terbaik di Boyolali, Nyesel Kalau Tidak Mampir
• 5 Kuliner Khas Boyolali yang Wajib Dicicipi, Ada Nasi yang Dimasak dengan Jagung
Dwi Sapto masih sibuk melayani para pembelinya yang sudah menumpuk menunggu makan siang datang.
"Iya memang harganya Rp 3 ribu," kata Dwi mengawali wawancara kepada TribunSolo.com, Kamis (5/12/2019).
Bahkan tidak mie ayam yang harganya sangat murah, tetapi es teh sebagai pelengkap makan dan penghilang dahaga juga dihargai di bawah rata-rata pasaran.
Biasanya harga es teh antara Rp 2.500 hingga Rp 3.000 per gelas.