TRIBUNTRAVEL.COM - Keributan saat penerbangan hingga perilaku tidak sopan penumpang di pesawat ternyata punya manifestasi secara berbeda pada wisatawan dari Asia dan Eropa.
Perbedaan perilaku penumpang Asia dan Eropa ketika di pesawat ditulis dalam laporan Sekolah Manajemen Hotel dan Pariwisata di Hong Kong Polytechnic University.
"Secara umum, masyarakat Asia lebih (berperilaku baik), berdasarkan pada nilai-nilai umum Ajaran Konfusianisme (berbudi luhur). Mereka lebih sabar ketika mengalami ketidaknyamanan," kata Markus Schuckert, asisten profesor di sekolah itu yang juga seorang pakar pariwisata.
• 7 Kejadian Sepele yang Membuat Pesawat Mendarat Darurat, Termasuk Toilet Tersumbat
• Saingi Manusia, Bagasi Pesawat di Bandara Changi Kini Bisa Ikut Antre
Saat terjadi keributan di dalam pesawat, penumpang lain sengaja merekam dengan kamera ponsel untuk menyebarkan rekaman tersebut.
Dirangkum TribunTravel dari laman AsiaOne.com, berikut deretan insiden keributan di atas penerbangan yang terekam dan tersebar di media sosial.
1# Keributan yang dilakukan wisatawan Eropa
• Menteri Lingkungan Hidup Meksiko ini Mengundurkan Diri Kerena Buat Penerbangan Terlambat
Pada bulan Januari 2019, seorang penumpang merekam video seorang turis Australia bertelanjang dada yang memicu perkelahian di udara pada penerbangan Scoot, maskapai Singapura dari Gold Coast.
Pria yang tidak disebutkan namanya itu digambarkan oleh pihak berwenang sebagai "seorang pria pengganggu".
Ia ditangkap setelah pesawat dipaksa melakukan pendaratan darurat di Sydney.
2# Keributan yang dilakukan wisatawan Eropa
• Bandara Internasional Adisutjipto Akan Siapkan 22 Penerbangan Tambahan untuk Mudik Lebaran
Pada bulan April tahun ini, seorang penumpang mengamankan dokter dari Rusia yang mabuk.
Penumpang itu mengikatnya untuk mencegah dokter yang mabuk membuka pintu keluar darurat.
Pasalnya, pada saat itu pesawat sedang mengudara pada ketinggian 33.000 kaki (10.000 meter).
Pria itu membuat masalah di atas penerbangan Aeroflot rute Bangkok ke Moskow.
Laporan menunjukkan bahwa dokter anestesi berusia 43 tahun bernama Vadim Bondar, telah minum rum dalam penerbangan 10 jam sebelum melakukan aksinya.
Baca tanpa iklan