Tentu saja hal ini melalui proses upacara agama atau ritual yang menyatakan bahwa perempuan tersebut melepas ikatannya dengan keluarga dan leluhurnya.
Wanita yang menikah tersebut harus bergabung dengan keluarga mempelai lelaki dan menjadi anggota baru keluarga tersebut.
Untuk itulah wanita Bali terkenal setia dan sangat ingin mempertahankan keutuhan keluarganya.
3. Dahulu banyak wanita Bali bertelanjang dada
Perempuan Bali pada zaman dahulu memang kerap tampil telanjang dada di manapun mereka berada.
Mereka tidak takut adanya kejahatan, karena penduduk pribumi saat tersebut terkenal lugu, polos dan natural.
Tampilan telanjang dada tersebut sebagai simbol keindahan, serta kejujuran lahir dan batin.
Walaupun dilihat oleh banyak orang, para perempuan Bali menjaga tubuhnya agar tidak disentuh oleh kaum pria.
Ini adalah fakta yang ada, bahkan banyak foto dan video dokumentasi tersebar di internet.
4. Wajib bisa mejejaitan
Perempuan di Bali memang dituntut banyak menguasai hal yang berkaitan dengan prosesi ritual, persembahyangan, adat, budaya, dan prosesi upacara adat sesuai tata cara Hindu.
Salah satu yang wajib wanita Bali kuasai adalah mejejaitan.
Mejejaitan adalah membuat berbagai sarana persembahyangan yang terbuat dari daun kelapa atau janur, daun ental dengan berbagai pendukungnya seperti bunga dan buah.
Mejejaitan artinya menjahit bahan seperti janur untuk dibuat wadah atau sarana persembahyangan yang digunakan sebagai tempat sesaji
Selain itu juga menjahit janur untuk perlengkapan lain dalam ritual upacara maupun untuk hari raya.