"Orang-orang itu pada nunggu sejak warung ini buka, ya dari pukul 07.30 WIB," imbuhnya membeberkan.
Sri menuturkan para pembeli menyukai teh yang dibuat Warsinem mungkin karena kental.
"Apa ya mungkin tehnya enggak pernah dijok, langsung sekali kita buat enggak pernah tambah air," tutur Sri.
"Pokoknya matang dan sudah habis ndak pernah ditambah air lagi, ya, jadi masih kental," tambahnya.
Sri mengatakan, teh yang dijual di warung Warsinem sampai saat ini merupakan racikan Daryanto sendiri.
• Pilihan Transportasi Solo-Bali Buat Traveler yang Ingin Backpackeran ke Pulau Dewata
• Liburan ke Kampung Halaman Jokowi, Ini Rekomendasi 8 Gudeg Enak di Solo untuk Menu Sarapan
"Itu racikan bapak sendiri, kadang pembeli juga tanya cara buat gimana, sebenernya sama aja, tapi setelah dicoba katanya rasanya beda," kata Sri.
"Mungkin pengaruh airnya juga, walaupun tehnya sama juga, kalau enggak salah pakai teh Gopek," tambahnya.
Sri menuturkan, Warsinem sampai saat ini masih memanfaatkan air sumur untuk membuat teh yang dijualnya.
Warsinem pernah coba menggunakan air isi ulang namun rasanya kurang nendang di lidah.
"Kami pernah coba pakai air isi ulang rasanya jadi ndak enak, kurang mantap, enggak ada rasanya, mungkin ada obat mungkin ya, pernah coba tapi kurang mantap," tandasnya. (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Viral, Penjual Es Teh Depan Puskesmas Purwodiningratan Solo, Diserbu Pembeli meski Teh Masih Panas